Cisarua, rakyatbogor.net – Kenaikan harga kedelai impor yang terjadi sejak beberapa pekan terakhir menyisakan keluhan bagi para pelaku usaha, salah satunya usaha perajin tahu dan tempe yang mengaku terbebani dengan kenaikan harga bahan baku dua jenis makanan tersebut.
Seperti dikeluhkan Hj Tuti, pemilik usaha pembuatan tahu di Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor yang mengaku usahanya terancam bangkrut dengan kenaikan harga kedelai di pasaran. Karena menurutnya harga kedelai dengan biaya produksi dan biaya operasional, termasuk harga jual sangat tidak sebanding.
“Ya jelas tidak sebanding dengan biaya produksi dan lain-lainnya. Makanya kalau pemerintah tidak segera mencari solusinya, usaha saya dan para pengusaha sejenis lainnya bisa pada gulung tikar,” keluhnya, Selasa (15/2/2022).
Yang menjadi persoalan saat ini, lanjut dia, ia masih menjual produknya dengan harga yang sama di pasaran. Sementara biaya produksi dan biaya lainnya yang dikeluarkan semakin bertambah.
“Sudah seminggu ini harga kedelai tambah mahal. Sementara saya menjual tahu ke pedagang dengan harga yang sama seperti biasanya, tujuh ribu rupiah per kantong. Saya tidak berani menaikan harga tahu meskipun kedelai lagi mahal. Karena, jika dinaikan pengecer suka mengeluh. Makanya sementara ini seperti ini saja,” tandasnya.
Meski begitu, ia pun tetap berharap pemerintah melalui kebijakannya bisa memberikan solusi baik bagi para pelaku usaha, pedagang atau konsumen. Karena kata dia, jika kondisi ini terus terjadi, bukan tidak mungkin banyak pelaku usaha seperti dirinya bakal mengalami guling tikar.
“Ya pikirkan dampaknya terhadap kami, pengusaha kecil, pedagang serta konsumen. Karena yang merasakan dampak kenaikan harga itu, ya kayak kami-kami ini, kalau pejabat kan gak mungkin terdampak apa-apa,” cetusnya.
Sementara itu, dampak kenaikan harga kedelai juga berdampak terhadap tahu dan tempe di Pasar Cisarua. Sejumlah konsumen pun mengaku kesulitan mendapatkan dua jenis makanan yang kerap menjadi menu pelengkap kebutuhan sehari-hari tersebut.
“Sudah tiga hari ini sulit untuk mendapatkan tahu dan tempe di pasar. Kalaupun ada hanya sedikit itupun harus berebut,” ujar Imas, warga Cisarua.
Bahkan belum alma ini beredar informasi di kalangan pedagang yang menyebutkan, perajin tahu dan tempe sewilayah Jabodetabek akan melakukan aksi mogok produksi.
“Kami dengar sih akan ada aksi mogok produksi yang akan dilakukan oleh para pengrajin tahu dan tempe se Jabodetabek, namun pastinya kapan, saya kurang begitu tahu,” pungkas Kurniawan, pedagang tahu di Pasar Cisarua. (dang)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor