Leuwiliang – Kenaikan Harga minyak goreng menyebabkan para pembeli mengeluh. Hal itu disampaikan oleh salah satu pedagang sembako di Pasar Leuwiliang, Kabupaten Bogor.
“Harga minyak goreng naik, konsumen Banyak yang ngeluh,” ucap Rahmat, salah satu pedagang sembako, di pasar Leuwiliang.
Imbas dari kenaikan harga minyak goreng, sejak beberapa pekan terakhir, mengakibatkan banyak konsumen yang mengeluh.
“Banyak pembeli yang mengeluh, khususnya tukang gorengan,” Ujarnya.
Hal senada dikatakan, Rudi (40) saat terjadi perpindahan harga minyak goreng yang semula dijual 13 ribu/ kilogram kini mencapai 19 ribu /kilogram.
“Kondisi harga minyak goring sangat berpengaruh terhadap pedagang gorengan, tidak jarang ada yang memilih untuk libur dulu jualannya,” lanjutnya.
Salah satu pedagang gorengan yang berada di Pasar Leuwiliang menyebutkan sangat keberatan atas naiknya harga minyak goreng.
“Naik dari 13 ribu sekarang 19 ribu, berat sebetulnya cuma ya mau gimana lagi karena butuh, ya tetep saya beli,” ujar pedagang gorengan yang ditemui di pasar Leuwiliang pada selasa (30/11/21).
Kendati demikian, harga gorengan yang dijual tetap di harga awal. Tidak mengikuti kenaikan harga minyak goreng.
“Meskipun harga minyak naik, harga gorengan tetap normal seperti biasanya, Soalnya kalo dinaikin yang ada, pembeli akan sepi, Palingan kita selaku pedagang nerima untung lebih kecil dari biasanya,” lanjutnya.
Pedagang dan pembeli minyak goreng berharap agar harga minyak goreng kembali normal seperti semula.
“Ya harapannya harganya turun lagi,” tutur Anggi, pembeli minyak goreng, di pasar Leuwiliang.”pungkasnya (Gus)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut