Imigran Irak Bertahan Hidup Di Tengah Pandemi

Cisarua, rakyatbogor.net – Baba Ali, imigran asal Irak yang saat ini tinggal di Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, mencoba bertahan hidup hanya dengan mengandalkan bantuan yang diterima anaknya dari United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR).

Pria paruh baya yang tinggal di Kecamatan Cisarua selama 13 tahun lamanya itu mengisahkan lika liku kehidupannya selama menjadi imigran. Pria paruh baya ini mengaku telah lama bercerai dengan istrinya dan kini hidup bersama anak laki-lakinya.

“Saya tinggal sama anak laki-laki dari istri pertama, tapi sudah cerai. Dana ini lagi antar anak ambil uang bantuan dari UNHCR,” ujarnya menggunakan bahasa Indonesia kepada wartawan, Rabu (9/2/2022).

Selain hidup tanpa istri, pria yang mengaku telah tiga kali menikah dan sudah bercerai dengan ketiganya itu pun menceritakan soal biaya hidup yang hanya mengandalkan bantuan yang diterima anaknya dari UNHCR. Meski pengucapannya kurang begitu jelas, namun ia cukup fasih berbahasa Indonesia.

Dan semenjak bercerai, ia pun tidak lagi mendapatkan bantuan dari PBB (UNHCR). Saat ini ia hanya mengandalkan kebutuhan hidup dari uang  yang diterima anaknya yang hanya sebesar Rp 1 juta perbulan.

Menurutnya uang tersebut digunakan untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidup

Seperti membayar kontrakan, makan minum dan serta kebutuhan lainnya.

Baca juga:  Sambut Hari Bhakti Adhyaksa ke-63, Kajati Jabar dan Ketua IAD Jawa Barat Berbagi Kasih ke Panti Asuhan

Meski terbilang kecil, namun ia bersyukur, di masa pandemi ini dirinya masih mendapatkan tambahan bantuan pandemi Covid-19 sebesar 1 juta perbulan yang diberikan 3 bulan sekali.

“Sudah dua tahun dapat bantuan pandemi Covid-19 dari PBB, anak saya juga dapat,” ucapnya

Ali pun menceritakan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia sempat mengandalkan pemberian dari anak saudara yang berada di negaranya.

“Dulu saudara atau teman suka kirim uang ke Indonesia, buat kebutuhan hidup saya,” tuturnya.

Ia mengaku, sebenarnya sempat mendapatkan bantuan dari UNHCR saat dirinya masih berumahtangga dengan wanita asal Arab Saudi. Namun, setelah bercerai, bantuan tidak pernah ia terima.

“Sudah hampir satu tahun ini tidak dapat bantuan perbulan dari UNHCR, kalau bantuan pandemi Covid-19 sih masih dapat,” tandasnya.

Ali pun sempat mencari tahu soal bantuan dari UNHCR dengan mendatangi kantor kedutaan Irak  dan perwakilan UNHCR di Indonesia. Namun hingga kini dirinya belum mendapat kepastian tentang bantuan tersebut.

“Mudah-mudahan nanti ada kepastian soal uang bantuan dari UNHCR bagi saya,” harapnya

Untuk mengobati rasa rindu akan keluarga dan negaranya, ia pun hanya bisa berkomunikasi  dengan sanak saudaranya di Irak melalui telefon selularnya. Karena untuk bisa kembali pulang ke negaranya, ia mengaku hal itu masih sulit dilakukan karena alasan birokrasi.(asz)