Bogor, HRB
IPB University resmi membuka Program Studi (Prodi) Dokter, Fakultas Kedokteran untuk jenjang sarjana (S1). Keunggulan Prodi Dokter, FK IPB University adalah ‘Kedokteran Agro-Herbal dengan pendekatan One Health’. Rektor IPB University, Prof Arif Satria menjelaskan, dokter lulusan IPB University akan memiliki kompetensi tambahan dalam memahami keterkaitan antara kesehatan manusia, hewan dan lingkungan serta mengarah pada solusi yang lebih komprehensif dalam menjaga kesehatan masyarakat dan keberlanjutan sektor agromaritim.
Ia menjelaskan, ada lima alasan dibuka FK IPB University. Pertama untuk menjawab kebutuhan dokter di Indonesia, terutama di Jawa Barat. Indonesia dengan jumlah penduduk yang mencapai angka 273 juta jiwa masih memiliki persoalan dalam pemenuhan tenaga kesehatan.
Berdasarkan standar World Health Organization (WHO), lanjut Prof Arif Satria mengenai rasio ideal dokter dengan penduduk yakni 1:1.000, Indonesia membutuhkan dokter sebanyak 273.984 orang.
Ia mengungkapkan, saat ini, baru terdapat 101.476 dokter, sehingga pada tahun 2022 jumlah kekurangan dokter umum adalah sebanyak 172.508 orang. Daerah yang paling banyak membutuhkan dokter adalah Provinsi Jawa Barat dengan kekurangan dokter sebanyak 36.947 orang.
“Jadi, dengan adanya pembukaan FK IPB University, hal ini akan berkontribusi terhadap pemenuhan kebutuhan akan tenaga dokter di Indonesia, terutama di Jawa Barat,” kata Prof Arif, beberapa waktu lalu.
Arif menambahkan, IPB University memiliki kontribusi penting dalam penanganan krisis pandemi COVID-19. Bahkan Prof Arif menyatakan, bahwa IPB University menjadi satu-satunya institusi yang memproduksi Virus Transport Medium (VTM) di dalam negeri. VTM merupakan komponen krusial untuk pemeriksaan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk deteksi COVID-19.
“IPB University telah memberikan bantuan sebanyak 8.580 VTM yang diserahkan ke layanan kesehatan seluruh Indonesia. IPB University juga memiliki laboratorium dengan level BSL-2 yang mampu melakukan uji COVID-19. Ini merupakan salah satu laboratorium pertama di luar laboratorium Kementerian Kesehatan (Kemenkes) yang diberikan izin untuk melakukan uji COVID-19. IPB University juga berkontribusi melaksanakan vaksinasi massal kepada lebih dari 38.000 orang untuk warga IPB University dan masyarakat,” tambahnya.
Dia melanjutkan, peran IPB University dalam inovasi biomedis. IPB University sebagai research-based university memiliki kekuatan dalam riset di bidang biomedis, terutama dalam pemanfaatan sumber daya agromaritim.
Hal itu, kata Prof Arif terlihat dari adanya pusat-pusat studi unggulan di tingkat nasional seperti South-East Asia Food and Agricultural Science and Technology (SEAFAST) Center, Pusat Studi Biofarmaka Tropika (TropBRC), Pusat Kajian Sumber Daya Pesisir dan Lautan (PKSPL), Pusat Kajian Hortikultura Tropika (PKHT) dan Pusat Studi Satwa Primata (PSSP).
“IPB University telah menghasilkan 1.825 publikasi biomedis dalam 10 tahun terakhir. IPB University juga telah menghasilkan berbagai inovasi di bidang kesehatan antara lain stemcell anti aging, Inventpro, Glucodiab, Bioluric, Calgen, Cajuput Candy, Gamy Garam Rendah Natrium, Oxyl, alat deteksi glukosa dan hemoglobin non-invasif serta banyak inovasi lainnya,” paparnya.
Adapun persyaratan Pendaftaran Prodi Dokter, FK IPB University diantaranya, warga negara Indonesia (WNI), lulusan SMA/MA Jurusan IPA tiga tahun terakhir (2021, 2022 dan 2023), sehat dan tidak buta warna parsial atau total dan bebas narkoba. */Axl
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut