Megamendung, rakyatbogor.net – Warga Desa Cipayung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor mengeluhkan keberadaan saluran irigasi Ciesek yang sudah tidak berfungsi selama belasan tahun lamanya. Padahal menurut warga, saluran irigasi tersebut menjadi andalan para petani karena mampu mengairi seluas 35 hektar yang terdapat disejumlah kampung.
Selain itu, warga mengaku sudah melakukan berbagai upaya agar saluran irigasi tersebut kembali berfungsi, mulai dari mengajukan perbaikan ke dinas terkait hingga menyurati Bupati Bogor Ade Yasin. Namun hingga kini realisasi perbaikan tak kunjung dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor.
“Ya berbagai upaya sudah kami lakukan, namun sampai sekarang belum juga ada respon apalagi perbaikan dari Pemkab Bogor. Padahal irigasi itu sudah 15 tahun tidak berfungsi,” ungkap Syarifuddin, warga sekitar belum lama ini.
Ia yang juga Wakil Bendahara Umum, Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia itu pun mengungkapkan, irigasi Ciesek dibangun saat orang tuanya masih menjabat kepala desa.
Akibat irigasi yang lama tidak berfungsi, lanjut dia, area persawahan pun menjadi mati dan petani sering mengeluh kesulitan mendapatkan sumber air.
“Kalau pun turun hujan, ada sebagian resapan selokan Cipendawa yang bisa dimanfaatkan, tapi airnya kecil sekali dan sekarang banyak sawah yang menjadi kebun singkong,” ujarnya.
Menurutnya, irigasi tersebut mampu mengaliri area pertanian dari mulai hulu irigasi Ciesek di Desa Cipayung Girang hingga ke sejumlah kampung lainnya diantaranya Kampung Ciletuh, Kampung Babalan, Tegal Suuk, Sukaresmi, Babakan Ciesek, Desa Cipayung Datar dan berakhir di Kampung Cikatapis Desa Pasir Angin.
Menurut dia, warga sempat menaruh harapab besar saat petugas dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor survei lokasi sekitar tahun 2018 lalu. Namun harapan itu pun pupus, karena hingga kini tidak ada lagi informasi terlebih realisasi yang dilakukan dinas terkait.
“Dulu sempat dapat info akan dibangun, tapi hilang, apa karena pandemi Covid-19 ya,” paparnya.
Tak hanya itu, Syarifuddin juga mengaku pernah mengadukan hal itu kepada anggota DPR RI komisi V, Mulyadi. Ia berpikir, ketika tidak bisa menggunakan anggaran Pemkab, maka perbaikan bisa diajukan ke Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen – PUPR).
Terpisah Kepala UPT Infrastruktur Irigasi wilayah III Ciawi, Tirto mengungkapkan, bahwa irigasi Ciesek sudah masuk proyek pada tahun 2020 lalu. Namun kata dia, saat itu terjadi keterlambatan pada proses lelang, hingga akhirnya gagal.
“Pada tahun 2021 mengalami hal yang sama, proses lelangnya habis waktu lagi,” tandasnya.(asz)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut