Ciampea – Sepanjang 3369 kilo meter jalan Ciampea-Warung Borong arah Ranca Bungur Kabupaten Bogor, tergenang air bagaikan kolam ikan. Pasalnya jalan raya tersebut apabila hujan turun, jalan yang berlubang sangat dalam itu tidak terlihat karna tergenang air sehingga menjadi pemicu sering nya terjadi kecelakaan lalulintas.
Sementara itu, Kepala UPT UPPR Wilayah IV Ciampea Bondan Tryana, membenarkan banyaknya ruas jalan rusak di wilayahnya. Menurutnya, bahwa ruas jalan Warung Borong – Rancabungur sepanjang 3369 kilometer itu ternyata tidak masuk anggarannya, sehingga jalan itu batal dibangun di tahun ini.
“Ruas jalan tersebut kurang lebih ada sekitar satu kilometer yang kondisinya memprihatinkan dengan rusak parah dan memang haru segera diperbaiki,” ujarnya, Kamis, (28/10/21).
Meski demikian Bondan menuturkan, hingga bulan Oktober 2021 jalan tersebut sudah masuk dalam usulan Alokasi Biaya Tambahan (ABT).
“Di ruas jalan tersebut kurang lebih ada sekitar satu kilometer yang kondisinya rusak parah dan memang haru segera diperbaiki. Mengingat ruas Jalan Warung Borong – Rancabungur ini merupakan jalan utama warga dalam melakukan aktifitas perekonomian,” bebernya.
Sementara itu, Bagus (35) salah satu pengendara yang setiap hari melintasi jalan tersebut asal Cibungbulang mengatakan, akibat kondisi jalan yang rusak parah ini, biaya transportai untuk mengangkut hasil pertanian ke pasar TU Kemang menjadi tinggi, akibat biaya kerusakan pada kendaraan sering kali terjadi akibat terperosok dalam lubang yang sangat dalam.
“Sangat memprihatinkan lah, apalagi dengan kondisi hujan seperti ini jalan sudah kaya kolam ikan saja, saya berharap semoga jalan ini ada perbaikan, agar pengendara juga lebih nyaman saat melintasi jalan ini,” ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Camat Ciampea Chaerudin Felani meminta, kepada pihak UPT Jalan dan Jembatan Wilayah Ciampea untuk melakukan perbaikan Jalan Warung Borong – Rancabungur dengan perawatan, pasalnya pembangunan jalan tersebut gagal dilaksanakan 2021.
“Ia jalan tersebut memang rusaknya cukup parah, dan pembangunan jalan itu gagal dilaksanakan tahun ini karena digeser untuk Covid 19 jadi insha Allah dikerjakan pada tahun 2022 kemungkinan pertengahan,” katanya.
Ia membenarkan, adanya kerusakan jalan tersebut sangat parah, hingga pihaknya selalu mendapatkan laporan adanya pengendara yang terjatuh, akibat kondisi jalan yang belum diperbaiki.
“Saya berharap segera ada perbaikan sementara, dan sambil menunggu pembangunan jalan betonisasi pada tahun 2022 nanti,” pungkasnya. (Gus)
-
Atlet PPOPM Wajib Ikuti Kejurnas Kemenpora
-
AUTP Jadi Solusi Bagi Petani yang Terdampak Kekeringan
-
Pemasangan Informasi Harga Bahan Pokok di Pasar Segera Terealisasi
-
Galian Tambang di Desa Sukasari Akhirnya Ditutup