Cigombong, rakyatbogor.net – kondisi jalan sepi dan jauh dari pemukiman warga, ditambah minimnya penerangan kerap memicu terjadinya aksi kejahatan. Seperti di terowongan tol Bocimi, tepatnya di Kampung Raweuy, Desa Ciadeg, Kecamatan Cigombong, Kabupaten Bogor yang sempat terjadi aksi kejahatan.
Seperti dituturkan Asep Makmun, warga setempat yang pernah mendengar pengakuan seorang warga luar kampung yang mengaku pernah menjadi korban pemalakan saat melintas di terowongan tersebut.
“Sejak ada terowongan, warga banyak yang tidak berani melintas, terutama saat malam hari. Karena sempat beberapa kali kejadian pemalakan di lokasi,” ujarnya.
Menurut dia, terowongan tersebut menjadi salah satu akses alternatif yang kerap digunakan warga menuju desa lainnya yang tembus hingga ke jalur utama dan hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Namun saat malam hari, kondisi jalan sebelum masuk terowongan pun menjadi gelap, dan kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk melakukan aksi kejahatan.
“Ada sekitar tiga kali aksi pemalakan, dan pelakunya kami duga merupakan warg luar wilayah yang sudah tau kondisi di lokasi,” terangnya.
Karena itu, lanjut dia, jika sudah di atas jam 21.00 warga sekitar pun memilih untuk tidak melintas terowongan tersebut, karena khawatir menjadi korban kejahatan. Padahal di dalam lokasi terowongan cukup terang karena dipasang penerangan. Namun karena kondisinya yang sepi serta jauh dari pemukiman warga, maka pelaku pun lebih leluasa melakukan aksinya.
“Kita pernah coba pancing siapa tahu pelakunya pada muncul. Tapi mereka sepertinya tahu soal rencana itu,” jelasnya.
Menurut warga awalnya jalan tersebut merupakan jalan setapak yang menghubungkan dua dua desa berbeda kecamatan, yakni Desa Ciadeg Kecamatan Cigombong dan Desa Muarajaya Kecamatan Caringin.
“Sebelum ada jalan tol, jalan itu merupakan jalan setapak. Nah setelah ada tol jalan itu jadi terowongan. Dan setelah jadi terowongan, banyak kejadian, karena memang gelap sih kalau malam hari, bahkan menurut cerita jalan itu jadi angker,” timpal Didi Aip, warga lainnya.
Warga pun menyarankan agar pengendara roda dua, terutama warga luar wilayah tidak melintasi terowongan itu saat malam hari. Karena selain rawan aksi kejahatan, kondisi jalan setapak yang melintasi jembatan Cisadane itu juga gelap dan sepi.
“Ya deh jangan lewat situ, mending muter aja ke jalan besar daripada ambil risiko. Soalnya bukan sekali saja terjadi aksi kejahatan,” pinta Iwan Supriadi, warga lainnya.(asz)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor