Ciampea,HRB- Tuntutan perbaikan Jalan rusak terus dilakukan warga Desa Bojong Jengkol dan Desa Cinangka, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor.
Selain menuntut perbaikan Jalan Abdul Fatah sepanjang 2 kilometer, warga juga mempertanyakan proses pembangunan jalan di Kecamatan Tenjolaya yang dinilainya sebagai sikap pilih kasih dari Pemkab Bogor.
“Dosa apa dengan kami? sampai dibeda bedakan seperti ini, kok saya lihat di kecamatan Tenjolaya malah ada perbaikan jalan lagi, sementara di ciampea hingga kini masih belum ada perbaikan ” ujar salah seorang ketua RT di Ciampea, Tukiman Minggu 20 Agustus 23.
Selain Tukiman, Etik 37 tahun, warga setempat mengaku juga mengeluhkan kondisi Jalan Abdul Fatah, Jalanan rusak yang dibiarkan tersebut sering memakan korban karena beberapa kali terjadi kecelakaan akibat jalan berlubang dan bergelombang di sejumlah titik
“Sampai saat ini masih rusak parah, suka ada yang jatuh karena tidak terlihat ada lubang,” kata Etik
Selain kecelakaan, kondisi jalan rusak juga mengakibatkan terganggunya udara di sekitar lokasi karena debu yang bertebaran saat musim kemarau, sedangkan kalau musim hujan kondisi jalan mengalami banjir dan tumpukan lumpur akibat genangan air.
“Jika hujan banjir dan berlubang sering terjadi kecelakaan motor masuk lubang karena tidak terlihat, sedangkan jika kemarau seperti saat ini, debu jalanan cukup tebal dan mengakibatkan batuk batuk ”
Ketua Paguyuban RT dan RW Desa Cinangka, Wildan Hidayat juga mengeluhkan kondisi yang sama, selain jalan penghubung dan jalan utama aktivitas warga, jalan tersebut juga merupakan akses menuju beberapa tempat wisata dan Komplek perumahan
“Sayang ya jalan Abdul Fatah sepanjang kurang lebih dua kilo ini kan akses jalan menuju beberapa tempat wisata, tapi jalanya rusak berat,” kata Wildan, Minggu 20 Agustus 23.
Wildan juga mengaku pihaknya telah menanyakan perbaikan jalan tersebut kepada kepada kepala desa hingga camat, namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
“Sudah saya sampaikan beberapa kali baik ke dia kepala desa yakni Bojong jengkol maupun camat, tapi jawabnya selalu proses dalam lelang,” tegasnya.
Wildan juga menyindir sejumlah anggota DPRD yang mewakili daerah tersebut karena tidak punya kepekaan dan rasa empatinya atas jalan rusak yang membuat warga resah tersebut.
“Aah ada maunya doang itu aggota anggota dewan, kalau mau kampanye baru mau dengar keluh kesah warga. giliran sudah jadi mah lupa. Apalagi memperjuangkan rakyat,”
‘Ini kan hanya 2 kiloan lah panjang jalan ini, masa tidak ada satu pun anggota DPRD yang mau memperjuangkan, jangan heran nanti pas pemilu caleg dan dewan dewan itu ada yang milih,”tegas Wildan. (djm)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut