Cibinong – Komisi III DPRD Kabupaten Bogor akan meninjau langsung proses peningkatan Jalan Raya Tegar Beriman, Cibinong setelah menerima banyak keluhan akan proyek yang diprediksi tidak selesai tepat waktu, pada 27 Desember 2021.
Wakil Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bogor, Aan Triana Al Muharom pun mengingatkan kepada pihak ketiga yang dipercaya untuk melakukan pekerjaan tersebut agar sesuai perencanaan. “Jangan cuma cepat. Tapi harus terjaga juga kualitasnya.
Kita juga nanti mau turun ke lapangan mau meninjau juga. Karena pekerjaan-pekerjaan itu kan ada di mukanya Kabupaten Bogor, jadi harus baik. Apalagi sempat banjir tepat pada jalan yang sedang dibangun, itu sangat disayangkan anggaran besar tidak bisa dimanfaatkan,” papar politisi Partai Golkar itu.
Diketahui, peningkatan jalan yang menelan biaya Rp51,2 miliar itu saat ini dinilai masih jauh di bawah progres pekerjaan peningkatan Jalan Kandang Roda-Sentul yang sudah mencapai 53 persen dengan akhir kontrak 9 Desember 2021. Proyek peningkatan Jalan Tegar Beriman selesai pada 27 Desember 2021. Bahkan sempat mengalami banjir tepatnya di depan kantor dinas BPBD Kabupaten Bogor akibat tak maksimal saluran drainase.
Tak hanya, kemacetan kerap terjadi karena proyek pembangunan terkesan lambat. Kendati begitu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Bogor, Soebiantoro mengaku tetap yakin pekerjaan akan selesai pada waktunya.
“Yang jelas proyek optimis selesai pada akhir tahun meskipun saat ini masih banyak pembangunan tapi terus dilakukan supaya tepat waktu,” kata pria yang akrab disapa Bibin ini. (ald/*) 460 Petani Milenial Cibinong, HRB SEBANYAK 460 orang kaum muda Kabupaten Bogor sudah terdaftar dalam Program Petani Milenial yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Program ini sendiri pertama kali diluncurkan pada bulan Maret 2021 lalu.
“Untuk SDM sekarang ada 460 orang. Kami akan buat matrik tempatnya dimana, usianya, kemudian usahanya apa, lokasinya di mana disambungkan dengan kedekatan lokasi yang kita sediakan untuk memudahkan aksesibilitas supaya tidak ada ekonomi biaya tinggi,” kata Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan pada Selasa (30/11/2021). Pembuatan matrik ini menunjukkan Pemkab Bogor serius dan fokus mendukung program petani milenial ini.
Sesuai arahan dari Provinsi Jabar, tugas Pemkab Bogor dalam program ini adalah menyiapkan lahan dengan melibatkan berbagai instansi sesuai dengan aturan. “Kita ikuti aturan baik itu perhutani, PTPN atau tanah Pemda atau tanah Pabrik dan swasta itu bisa,” ujarnya.
Untuk pemetaan lahan, lanjut Iwan Setiawan, potensi lahan di Kabupaten Bogor cukup besar bisa dari Perhutani, juga banyak PSU tanah Pemda yang bisa digunakan untuk lahan lokasi petani milenial. “Mungkin minggu depan akan dilakukan verifikasi daerah mana, kondisinya bagaimana, lahannya untuk apa, status lahannya bagaimana, baik itu PSU atau lahan-lahan yang dimiliki Pemda,” jelasnya.
Selain itu, Pemkab Bogor juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM). “Kita akan kita lakukan listing ulang kepada petani milenial yang ada di Kabupaten Bogor, kemudian kita daftarkan ke provinsi,” ungkap Iwan.
Menurutnya, agar program petani milenial Kabupaten Bogor bisa sukses dan maju maka harus dibentuk tim melalui Kelompok Kerja (Pokja) di bawah pimpinan Asisten Ekbang atau staf ahli. “Yang penting diatas, pengambil kebijakannya itu adalah dari asisten dan staf ahli,” tambahnya. (ald/*)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut