Caringin- Aksi balapan liar kembali marak di jalur HR Edi Sukma atau jalur Bocimi, tepatnya di Kampung Cikalang, Desa Pasirmuncang dan Desa Muarajaya, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor. Menurut warga sekitar, aksi ngetrek di jalan raya tersebut dilakukan sekelompok ABG saat jalanan sepi.
Ali, warga setempat menuturkan, sekelompok ABG kerap berkumpul saat malam hingga dini hari. Biasanya kata mereka berkumpul di sekitaran jembatan Cikalang sebelum melakukan aksinya.
“Biasanya jam 12 sampai jam dua pagi mereka kumpul dan balapan. Kita juga gak tahu mereka darimana. Yang jelas berisik dan mengganggu, terutama warga yang tinggal di pinggir jalan,” keluhnya.
Meski menganggu waktu istirahat, namun menurut dia tak ada satupun warga yang keluar rumah karena khawatir mereka bagian dari geng motor yang kini kembali marak disejumlah wilayah.
“Ya itu kali alasannya warga tak mau keluar rumah. Takutnya mereka kelompok geng motor atau pelaku tawuran. Makanya saya juga gak pernah keluar, kalaupun pernah lihat mereka kumpul ya saya cuek saja,” terangnya.
Selain Ali, beberapa warga lain pun mengaku seringkali mendengar suara bising knalpot sepeda motor dari lokasi yang sering dijadikan ajang ngetrek para ABG.
“Ya sering, hampir setiap malam saya dengar suara knalpot bising, kadang ada yang teriak-teriak kayak lagi balapan,” ujar Lili, warga lainnya.
Menurut dia, alasan warga tak mau keluar rumah membubarkan aksi balapan liar cukup bisa dimengerti. Selain marak berita soal geng motor yang kerap bertindak sadis, beberapa kejadian lain seperti aksi tawuran hingga perampokan yang pernah terjadi di jalur itu menyisakan kekhawatiran tersendiri.
“Apalagi belum lama ini ada kejadian tukang nasi goreng yang ditodong pakai senjata dan barang berharganya di ambil. Kan serem,” ujar ibu muda tersebut.
Namun demikian, warga berharap pihak berwajib melakukan tindakan dengan melakukan patroli di sepanjang lokasi saat malam hingga dini hari. Karena menurut warga, selain balapan liar, jalur tersebut juga dikenal rawan aksi tawuran.
“Ya polisi harus turun tangan dan membubarkan aksi itu sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan. Lebih baik mencegah sebelum menimbulkan korban,” tandas Hendi warga lainnya.(asz)
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat