Jalur Curug Deng-deng Nangoh Rusak Berat  

Caringin, rakyatbogor.net Curah hujan yang tinggi dianggap sebagai salah satu penyebab kerusakan ruas jalan disejumlah wilayah. Seperti ruas jalan Curug Deng-Deng – Nangoh Desa Caringin, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor yang mengalami kerusakan cukup parah. Kondisi itu pun dikeluhkan warga dan para pengguna jalan lainnya.

“Iya nih makin hari jalan ini semakin rusak. Lihat saja kondisinya sudah seperti kolam ikan, pokoknya parah banget,” keluh Firman, warga sekitar Selasa (18/1/2022).

Akibat jalan yang rusak, lanjut dia, para pengendara pun seringkali nyaris bertabrakan dengan pengendara lainnya. Hal itu terjadi, karena pengendara yang coba menghindari lubang jalan.

“Apalagi kalau sudah hujan, jalan dipenuhi genangan air. Lubang jalan jadi seperti kubangan air dan jumlahnya cukup banyak,” tandasnya.

Terkait hal itu, Sekretaris Desa (Sekdes) Caringin Faisal Akmali mengaku telah seringkali mengajukan hal itu melalui kegiatan Musyawarah Pembangunan Desa (Musrenbangdes) maupun Musrenbang tingkat kecamatan.

“Ya kami sudah seringkali mengajukan perbaikan jalan itu kepada pihak terkait melalui musrenbangdes ataupun musren kecamatan,” tandasnya.

Namun, kata dia, belum lama ini pihaknya mendapatkan informasi yang menyebutkan pada tahun ini akan ada proyek peningkatan ruas jalan di Kecamatan Caringin, salah satunya ruas jalan Curug Deng-Deng – Nangoh.

Baca juga:  Kemampuan APBD 2024 Terbatas, Jajaran Pemkab Bogor Diminta Buat Program yang Tepat Sasaran

“Informasinya sih begitu, katanya ada empat ruas jalan yang masuk proyek peningkatan jalan pada tahun ini, termasuk ruas jalan di desa kami. Ya mudah-mudahan saja itu benar. Karena kondisi jalan itu memang sudah rusak parah,” terangnya.

Menurutnya, selain intensitas hujan yang tinggi, kerusakan ruas jalan tersebut diduga karena buruknya saluran air (drainase) di sepanjang ruas jalan.

Pantauan di lapangan, karena kondisi badan jalan yang rusak berat, tak sedikit pengendara roda dua yang menghindari lubang jalan dan memilih melintasi tepi jalan. Namun tak jarang mereka berpapasan dengan pengendara roda dua lainnya yang juga menggunakan jalur yang sama.

Kerusakan terjadi mulai dari jalur masuk hingga radius beberapa ratus meter. Hampir sebagian badan jalan dipenuhi lubang besar yang menyerupai kubangan air. Upaya warga menambal sejumlah titik kerusakan dengan menggunakan tanah malah membuat jalan semakin terlihat kotor.

“Ya kalau lagi cuaca cerah kita suka tambal jalan agar tidak terlalu kelihatan rusak. Tapi kalau sekalinya turun hujan, jalan malah jadi kotor dan berlumpur,” pungkas Ugan Sugandi, warga lainnya.(asz)