Jangan Tunggu Korban, IMW Desak PUPR Segera Lakukan Langkah Konkrit Perbaiki Jembatan Cikereteg

Jembatan CikeretegJembatan Cikereteg

Caringin, HRB–Tanah tebing penyangga Jembatan Cikereteg Ambrol, mendapat sorotan berbagai pihak, sebab keberadaan jembatan di jalur Bocimi itu sangat strategis menghubungkan Kabupaten Bogor dengan Sukabumi.

Hal itu menjadi perhatian serius Indonesia Morality Watch (IMW). Sekretaris IMW Bogor Raya AR. Sogiri mendesak Menteri PUPR melalui jajarannya segera bertindak sebelum terjadi korban jiwa mengingat jalan tersebut merupakan Jalan Nasional yang menghubungkan wilayah Bogor dengan Sukabumi.

“Ini jelas sangat berbahaya karena bisa mengancam keselamatan jiwa pengendara yang melintas. Artinya, perbaikan harus segera dilakukan sebelum terjadi longsor susulan yang lebih besar lagi,” ujarnya kepada wartawan.

Ia juga mengingatkan bahwa jalan tersebut merupakan akses utama untuk pendistribusian kebutuhan sandang maupun pangan bagi masyarakat Bogor dan Sukabumi. Disisi lain, hasil industri pun melintasi jalan tersebut sehingga diperlukan tindakan yang cepat dan terukur dalam penanganannya.

“Kalau sampai semua ruas jalan longsor, maka akan terjadi kerugian sangat besar baik untuk masyarakat maupun industri. Sehingga, jalur ini menjadi sangat vital dalam peningkatkan perekonomian,”imbuhnya.

Baca juga:  Pembangunan Intersection Penghubung Jalan Padi, Ciheuleut Batal

Ditempat yang sama, Rosidin (42) salah seorang pengendara yang melintas mengaku khawatir jika terjadi longsor susulan sehingga jembatan menjadi amblas. Warga asal Cigombong ini menuturkan, penanganan jembatan Ciketereg harus menjadi skala prioritas karena jalur utama yang ramai dilintasi kendaraan besar.

“Ya harus segera diperbaiki pak, jangan sampai nanti ada korban jiwa baru pemerintah sibuk melakukan perbaikan,” kata dia.

Pria beranak tiga ini juga mengatakan, beberapa tahun lalu sempat terjadi longsor lalu dilakukan perbaikan namun saat ini kembali longsor. Hal itu, sambungnya, tentu menjadi pertanyaan masyarakat terhadap kualitas pembangunan yang dilakukan kontraktor sebelumnya.

“Beberapa tahun lalu kan perbaikan dilakukan, tapi kenapa bisa kembali longsor. Harusnya kualitas menjadi pedoman agar tidak menimbulkan longsor kembali yang bisa mengancam keselamatan pengendara yang melintas apalagi sumber anggarannya berasal dari uang rakyat,” pungkasnya. (Wan)

Tags: