Jelang Libur Nataru Villa dan Hotel Masih Sepi Bookingan

Cisarua, rakyatbogor.net -, Menjelang libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang tinggal dua pekan lagi kunjungan atau booking hotel dan villa di kawasan Puncak, Cisarua, Kabupaten Bogor masih terbilang sepi. Hal itu pun membuat sejumlah pengelola hotel di kawasan tersebut pesimis pendapatan mereka tidak akan maksimal saat libur Nataru tahun ini.

“Biasanya satu bulan sebelum libur Nataru, baru villa kita sudah dibooking wisatawan untuk merayakan pergantian tahun disini. Namun sekarang masih sepi,” ujar Hengki, salah satu pengelola villa di kawasan Puncak.

Ia menduga, pandemi masih menjadi penyebab sekaligus alasan utama pengunjung enggan menghabiskan waktu liburan di luar rumah. Akhirnya mereka lebih memilih untuk merayakan malam pergantian tahun di daerah sendiri.

“Mungkin dampak dari pandemi yang membuat perekonomian kita belum stabil. Hingga mereka yang bia?anya liburan ke luar kota, lebih memilih diam di rumah,” katanya. Menurut dia, tak hanya villa yang ia kelola, hotel kelas melati hingga hotel berbintang di kawasan Puncak juga masih sepi bookingan.

“Ya banyak teman-teman saya yang mengelola villa dan hotel juga mengeluhkan hal yang sama. Mereka juga pesimis tingkat kunjungan tahun ini tidak ada bedanya dengan tahun sebelumnya, sepi,” tuturnya.

Baca juga:  Sekolah Negeri di Kota Bogor Harus Bebas Pungli

Namun begitu, dengan dibatalkannya PPKM level 3 masih bisa menyisakan harapan bagi para pengelola hotel dan villa. “Mudah-mudahan masih ada harapan, karena masih ada waktu. Ya bisa saja minggu ini kondisinya berubah, meski tak sesuai harapan, paling tidak kunjungan tidak terlalu sepi,” tandasnya.

Baehaki, salah seorang penjaga villa di Desa Cibereum mengungkapkan, dengan dibatalkannya PPKM level 3 oleh pemerintah, kunjungan ke Kawasan Puncak kembali meningkat.

Karena, kata dia, dampak dari pandemi banyak warga atau pekerja hotel yang terpaksa dirumahkan. “Dengan matinya kunjungan wisata ke kawasan ini, tidak sedikit masyarakat yang akhirnya menjadi pengangguran karena tempat mereka bekerja tak mampu lagu menggaji,” terangnya. Mereka berharap, pemerintah tidak tinggal diam dengan kondisi yang terjadi saat ini.

Terlebih, jumlah pengangguran akibat pandemi terus bertambah, salah satunya di bidang usaha pariwisata.

“Iya dong, kami yang paling merasakan dampaknya, susahnya kehilangan pekerjaan akibat pandemi. Dan berapa banyak yang mengalami gulung tikar akibat kondisi ini,” pungkas Indra, pengusaha hotel lainnya. (dan/asz)

Tags: ,