Caringin, HRB
Para pengendara roda dua yang melintas jembatan sementara (bailey) di lokasi proyek perbaikan jembatan Cikereteg, Desa Ciderum, Kecamatan Caringin, Kabupaten Bogor, mengeluhkan penebangan ranting pohon yang dilakukan kontraktor proyek, PT Adi Praya. Para pengendara menilai, aktivitas tersebut tidak tepat dilakukan sore hari atau saat jam rawan kemacetan.
“Ini gimana sih, kok tebang pohon jam segini saat warga pulang kerja kayak gak ada waktu lain. Dampaknya kan jadi macet, tuh lihat antrian sepeda motor, ada kali sekitar seribu lebih mah,” keluh Dadan, pemotor asal Cigombong.
Seharusnya, lanjut dia, hal itu jangan dilakukan saat jam rawan kemacetan, karena mengakibatkan tumpukan kendaraan roda dua di sekitar jembatan, terutama dari arah Bogor menuju Sukabumi. Mereka pun menyebut pihak kontraktor tidak tahu waktu dan tak memikirkan dampak yang akan ditimbulkan.
“Iya gimana pikirannya sih, sudah tahu setiap sore pasti macet. Eh malah tebang pohon, sudah jelas kan dampak dari proyek ini kami jadi dibuat repot, masa harus terus dibikin repot sih, mikir dong,” cetusnya.
Pantauan di lapangan, untuk beberapa saat jembatan bailey terpaksa ditutup sambil menunggu penebangan atau pemotongan dahan serta ranting pohon selesai dilakukan. Ratusan hingga ribuan pengendara roda dua pun menunggu jalur dibuka kembali. Bahkan sebagian ada yang memilih memutar arah serta mencari jalur lain. Ada juga sebagian warga yang nampak berjalan kaki melintasi jembatan tersebut.
Seperti diberitakan, proyek perbaikan jembatan Cikereteg yang berada di jalur utama Jalan Raya Mayjen HE sukma tersebut menuai banyak keluhan dari pengendara, terlebih warga terdampak proyek. Selain berdampak terhadap perekonomian warga, aktivitas proyek pun menyebabkan kerusakan bangunan disekitar akibat getaran dari lokasi proyek.
“Ya sudah ada kali lima bulan usaha kami jadi terganggu. Mereka, pihak proyek seenaknya saja menyimpan material tanpa koordinasi. Belum lagi dampak kerusakan yang ditimbulkan, pokoknya ada proyek jembatan malah merugikan lah,” cetus Didin, salah seorang warga terdampak belum lama ini.(asz)
Tags: Cikereteg
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut