Jembatan Leuwiranji Rusak Parah, AGJT Layangkan Surat ke Pemkab Bogor

Jembatan LeuwiranjiJembatan Leuwiranji Rusak Parah, AGJT Layangkan Surat ke Pemkab Bogor

Rumpin, HRB

Mengkhawatirkannya kondisi Jembatan Leuwiranji yang merupakan penghubung antara Kecamatan Rumpin dan Gunungsindur, karena rusak parah dan dapat membahayakan pengguna yang melintas. Membuat Aliansi Gerakan Jalur Tambang (AGJT) mendesak Pemkab Bogor serta Dinas Perhubungan dan UPT Jalan Jembatan Dinas PUPR untuk bertanggung jawab.

Junaedi Adi Putra, Ketua AGJT memaparkan, pihak pemerintah telah lalai dalam memberikan regulasi izin kepada truk tambang yang melebihi kapasitas (overload) melewati jembatan Leuwiranji.

“Tutup total jembatan Leuwiranji dari aktivitas dari lalu lalang truk tambang yang melebihi kapasitas muatan (overload) dan segera melakukan perbaikan secara menyeluruh untuk jembatan Leuwiranji,” cetus Junaedi Adi Putra, Senin, 24 Juli 2023.

Selain itu, sambung Ketua AGJT, Pemkab Bogor harus memberikan jaminan keselamatan jiwa bagi pengguna jalan atas aktivitas truk tambang yang sudah mengganggu aktivitas masyarakat tersebut.

“Kami sudah melayangkan surat desakan nomor : 026/AGJT/Srt/VII/2023 ke Dishub Kabupaten Bogor untuk melakukan tindakan atas permasalahan tersebut,” ucap Junaedi Adi Putra.

Jun sapaan karibnya menjelaskan, alasan pihaknya melayangkan surat tersebut kepada Pemkab Bogor. Karena memang kondisi jembatan yang rusak parah serta mendapatkan laporan dari warga serta pengendara yang melintasi Jembatan Leuwiranji.

“Berdasarkan laporan dari warga dan assesment kami langsung ke lapangan, kondisi konstruksi dari jembatan yang merupakan akses penting penghubung dua wilayah kecamatan di Kabupaten Bogor ini, sudah banyak yang rusak,” jelas Jun.

Baca juga:  Siswa di Jonggol Belajar di Lantai, Kinerja Dinas Pendidikan Mengecewakan 

Ia menambahkan, beberapa temuan di lapangan antara lain kerusakan bantalan besi utama yang patah. Besi utama berkarat dan bantalan penyangga yang sudah terlepas.

“Lalu ada plat dan baut penyekat bantalan jembatan hilang. Hal ini juga yang menyebabkan jembatan ketika dilewati truk dan kendaraan roda empat langsung bergoyang dan mengeluarkan suara,” tukasnya.

Meskipun sudah seringkali diperbaiki oleh Unit Pelaksana Tugas (UPT) Jalan Jembatan wilayah Parung Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Bogor. Namun, karena kerap dilintasi kendaraan bertonase besar, membuat jembatan tersebut juga menjadi rusak akibat tidak kuat menahan beban kendaraan l.

Kepala UPT Jalan Jembatan wilayah Parung Dinas PUPR Candra Trikaya mengatakan sejauh ini sudah ada beberapa kali perbaikan di jembatan Leuwiranji untuk perbaikan sementara.

“Misalnya penambahan balok – balok baja penahan di bawah jembatan dan hal teknis lainnya. ini bersifat sementara atau jangka pendek. Karena rencananya akan dibangun jembatan baru nanti,” ungkap Candra Trikaya.

Ia menjelaskan, rencana pembangunan jembatan baru Leuwiranji tersebut telah diusulkan dan pada tahun 2023 ini akan ada pembuatan DED (Detail Engineering Design).

“Semoga pada tahun anggaran 2024 nanti usulan disetujui, sehingga dapat dibangun jembatan baru, Leuwiranji” tukasnya. */Axl

Tags: