Kabupaten Bogor Darurat Narkoba

Cibinong BADAN Narkotika Nasional (BNNK) Kabupaten Bogor mencatat penggunan narkoba paling banyak di kalangan pelajar dan mahasiswa disebabkan usia yang masih labil dan mudah dipengaruhi.

Mantan Kepala Seksi dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Kabupaten (BNNK) Bogor, Rika Indriati pernah mengungkapkan, Kabupaten Bogor berada dalam fase darurat narkoba, karna peredaran narkoba sudah masuk ke kalangan pelajar. “Rata-rata mereka yang menjadi pencandu awalnya hanya mencoba-coba hingga akhirnya menjadi pemakai teratur atau aktif dan kecanduan” ujarnya.

Menurutnya, dari hasil penelitiannya saat bertugas di BNNK Bogor, penggunaan narkoba di kalangan pelajar diindikasikan akan mengalami peningkatan karena maraknya narkotika jenis baru. Peredaran narkoba jenis baru ini menyasar ke kalangan pelajar dan mahasiswa.

Saat ini di dunia diperkirakan terdapat sebanyak 200 narkotika jenis baru. Dari jumlah tersebut, kata dia, yang sudah terdeteksi beredar di Indonesia mencapai sebanyak 68 jenis narkoba. Sebanyak 60 narkoba baru sudah masuk Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) dan Undang-Undang Narkotika.

Baca juga:  Pasangan AMIN Target Menang 80 Persen Suara di Kota Bogor

“Di kabupaten Bogor jenis narkotika yang banyak digunakan pertama shabu, ganja dan obat penenang jenis dextromethrophan, tramadol dan jenis lainnya,” katanya.

Saat ini ada tiga jenis narkotika yang penggunaannya marak di Kabupaten Bogor. Yakni, tembakau cap gorila (tembakau yang diberi cairan adiktif), sabu hitam/sabu cair (turunan ekstasi) dan syntetic cathinone (ganja sintetis). Sedang untuk anak sekolah kebanyakan mengunakan obat penenang dan ganja.

“Kasus narkoba di Kabupaten Bogor cenderung meningkat. Wilayah Barat, Timur dan Selatan Kabupaten Bogor men­jadi zona merah peredaran narkoba untuk kalangan pela­jar. Kami belum memiliki data pasti, tapi sekarang kami sedang merehabilitasi 338 ka­tegori remaja atau pelajar di sepuluh pusat rehabilitasi yang ada di Kabupaten Bogor. Se­bagian dari mereka berstatus sebagai pelajar,” jelas Rika. (fuz)