Cibinong, HRB – Kabupaten Bogor rupanya menjadi pilihan sejumlah oknum tak bertanggungjawab untuk membuang bayi. Indikasi itu dapat dilihat dari data Dinas Sosial Kabupaten Bogor yang menyebut, angka bayi dalam kategori terlantar memiliki grafik yang naik turun.
Mirisnya, dari data itu juga terlantarnya bayi-bayi tersebut akibat beberapa faktor dimana rata-rata akibat lahir diluar nikah. Hal itu diungkap Kepala Bidang Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial, Elvin Nila Hartini kepada wartawan, Senin (18/7/2022).
Ia mengatakan, data bayi terlantar tahun pertahun dari Dinas Sosial Kabupaten Bogor, tahun 2017 ada 8 bayi dalam katagori terlantar, tahun 2018 turun hanya 2 bayi dalam katagori terlantar, tahun 2019 ada 5 bayi, tahun 2020 ada 3 bayi, tahun 2021 ada 5 bayi dan tahun 2022 ini belum ada data. “Jadi memang grafiknya naik turun,” ujar Elvin Nila.
Saat ini, kata dia, bayi terlantar itu ada dalam pengasuhan panti di dinas sosial, dan ada juga yang sudah diadopsi. “Bayi-bayi terlantar saat ini ada yang sudah diadopsi, ada juga yang tinggal di panti,” tandasnya.
Diketahui sebelumnya, sesosok mayat bayi berjenis kelamin perempuan ditemukan warga di aliran Sungai Ciliwung, Desa Kopo, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor. Bayi tersebut terbungkus dalam trash bag.
Kapolsek Cisarua Kompol Supriyanto mengatakan, mayat bayi ditemukan sekira pukul 15.30 WIB pada Minggu 17 Juli 2022. Ketika itu, terdapat salah satu warga yang hendak mengambil wudhu dekat sungai.
“Ada orang mau ambil wudhu, kemudian dia liat ada trash bag. Kakinya (bayi) nongol mungkin langsung lapor ke RT,” kata Supriyanto, Senin (18/7/2022).
Warga lantas melaporkan temuan tersebut ke polisi. Dari situ, polisi langsung mendatangi lokasi untuk olah tempat kejadian perkara dan memeriksa saksi. “Kita sama dokter olah TKP. Udah jadi bayi, udah lengkap kaki tangan,” tambahnya.
Saat ini, polisi masih melakukan proses penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui siapa pembuang bayi malang tersebut. Sedangkan, untuk jasad bayi selanjutnya dibawa oleh petugas ke RSUD Ciawi.
“Kita bawa korbannya ke Rumah Sakit Ciawi, saat ini masih penyelidikan juga. Anggota lagi ke lapangan, dicek dulu ke desa-desa cari informasi,” tutupnya. (fuz/djm/*)
Tags: Bayi
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut