CILEUNGSI, HRB – Kepala Desa Pasir Angin Kecamatan Cileungsi, menggandeng Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bogor, untuk mensosialisasikan tentang bahaya narkoba sekaligus memberikan edukasi tentang dampak bahaya pemakaian Narkoba kepada kalangan anak muda yang ada di wilayah desanya.
Seperti diketahui, pecandu narkoba perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba Itu pada umumnya rentan berusia 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif, atau usia pelajar yang rentan terpengaruh oleh lingkungan atau pun budaya luar.
“Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini,” kata Kepala Desa Pasir angin, Ismail, kepada Rakyat Bogor, Rabu (20/7/2022).
Menurut Ismail, dari kebiasaan inilah pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Karena terjadinya hal ini, awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
“Disinilah peran kami selaku pemerintah desa, dituntut untuk lebih aktif dan intens dalam mensosialisasi bahaya serta pencegahan pengunaan Narkoba. Kami juga akan terus mensosialisasilan, baik pada masyarakat umum juga kesekolah-sekolah seperti hari ini,” imbuh Ismail.
Generasi muda, kata Ismail, merupakan generasi penerus bangsa Indonesia. Karenanya, bangsa akan maju jika para pemuda memiliki karakter nasionalisme. Nasionalisme merupakan bagian penting, bagi kehidupan bangsa dan negara.
“Secara detail, penyebab merosotnya sikap nasionalisme pada diri anak, karena berkembangnya zaman globalisasi, yaitu rasa nasionalisme dikalangan generasi muda semakin memudar,” ujarnya.
Kades yang sebelumnya juga aktif dibidang penanganan narkoba ini, menjabarkan jima hal ini dapat dibuktikan banyak generasi muda yang lebih memilih kebudayaan negara lain, dibandingkan dengan kebudayaan sendiri. “Mereka lebih senang mengaplikasikan budaya barat dalam kesehariannya, yang secara tidak sadar membuka lebar pintu masuk Narkoba,” paparnya.
Lanjutnya, Inilah mengapa penting dilakukan sosialisasi atau penyuluhan terkait bahaya narkoba pada remaja di setiap sekolah. Tidak hanya dimasyarakat atau sekolahan diperkotaan, masyarakat dan sekolah di wilayah perkampungan pun harus mendapatkan tindakan penyuluhan yang sama.
“Ini ditujukan agar pemahaman semua remaja di khususnya di Desa Pasir Angin umumnya kecamatan Cileungsi, tetap sama, bahwa narkoba sebaiknya tidak digunakan,” bebernya.
Saat ini, lanjut Ismail, peredaran narkoba bisa dilakukan melalui apa saja. Bahkan, ada beberapa cara yang mungkin hingga kini masih belum teridentifikasi, sehingga penyalahgunaan masih sangat mungkin terjadi. Remaja menjadi target empuk para pemasok karena iming-iming manfaat yang mungkin didapat.
“Nah ini jangan sampai terjadi, kenali bahaya narkoba yang mengancam jiwa bagi siapa saja yang menjadi kecanduan, karenanya kita berharap para pemuda lebih menjaga pergaulannya dengan contoh melaksanakan kegiatan yang positif,” tukasnya. (Asb)
Tags: BNN, Sosialisasi Bahaya Narkoba
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut