Kadinkes Bicara Soal Stunting

 Cibinong, rakyatbogor.net – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor, Mike Kaltarina menyebut, diperlukan upaya yang komprehensif untuk pencegahan dan penurunan angka stunting. Karena itu, ia berharap melalui Karsa Bogor Sehat dapat menjadi salah satu upaya dalam mewujudkan Gerakan Bogor Bebas Stunting (GoBest) pada 2023 yang akan dilakukan secara terintegrasi atau terpadu dengan berbagai sektor terkait.

Menurutnya, gejala stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan karena kekurangan gizi dalam jangka waktu lama. Akibatnya, anak lebih pendek dibandingkan dengan tinggi badan anak seusianya.

Hal ini disebabkan karena kurangnya gizi sejak janin dalam kandungan dan pada awal kehidupan setelah lahir. Faktor penyebab stunting dibedakan menjadi dua yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung.

Baca juga:  Gerakan Cinta Tanah Air, Katar Mahardika Gelar Semarak Kemerdekaan

“Penyebab langsung yaitu kurangnya konsumsi makanan yang bergizi dan seringnya anak terkena penyakit infeksi. Sedangkan, penyebab tidak langsung stunting yakni ketahanan pangan, tingkat pengetahuan pola asuh, akses ke sarana pelayanan kesehatan, dan sanitasi lingkungan,” kata Mike, Kamis (16/12/2021).

Menurutnya, penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang anak, perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal dan menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit.

Pada saat dewasa anak stunting akan mempunyai resiko terkena penyakit tidak menular seperti jantung, hipertensi, dan diabetes melitus, menurunnya produktivitas kerja, serta rendahnya kualitas sumber daya sehingga akan kalah bersaing dengan negara-negara lain karena rendahnya kemampuan intelektual. (fuz/*)