Cibinong, rakyatbogor.net – Pelatih Persikabo 1973, Liestiadi mengakui ketangguhan Bhayangkara FC, setelah pada laga ke 26 BRI Liga 1 di Stadion Kompyang Sujana, Denpasar, Bali, kalah telak dengan skor mencolok 0-4, Minggu (20/2/2022) lalu.
Tim Laskar Padjajaran harus takluk dengan skor yang sangat mencolok yaitu 0-4 saat berhadapan dengan tim papan atas Bhayangkara FC dalam lanjutan pertandingan BRI Liga 1.
Empat gol Bhayangkara FC berhasil diceploskan oleh Hansamu Yama Pranata pada menit kedua, Ezechiel NDouassel pada menit 45+1, dan 55, dan satu gol lainnya dicetak oleh Dendy Setiawan di menit ke-76.
Kekalahan tersebut membawa tim besutan Liestiadi tersebut masih bertengger di posisi ke-14 klasemen sementara BRI Liga 1 dengan mengumpulkan 27 point dari 26 laga yang dimainkan.
Sedangkan lawannya Bhayangkara FC berhasil menempati posisi ketiga dengan 53 point dari 26 laga yang sudah dimainkan.
Seusai laga, Pelatih Persikabo 1973, Liestiadi, mengaku bahwa tim asuhan Paul Munster layak memenangkan pertandingan ini, pasalnya menurut Liestiadi, permainan Bhayangkara FC terlihat lebih baik dari permainan tim asuhannya tersebut.
“Pertama, saya mengucapkan selamat kepada Bhayangkara FC yang dalam pertandingan ini layak memenangi pertandingan, karena mereka bermain lebih bagus daripada kami,” ucap Liestiadi.
Liestiadi menambahkan, bahwa timnya tersebut gagal fokus serta kecolongan pada menit awal dengan gol cepat yang buat oleh Hansamu Yama.
“Sementara untuk tim. Kami lengah pada menit awal, kecolongan di menit awal membuat konsentrasi kami sedikit kurang fokus. Jujur, Bhayangkara bermain luar biasa, apalagi sejak mereka mencetak gol di menit awal mereka lebih percaya diri dibanding kami,” lanjutnya.
Menyoroti gol cepat yang masuk ke gawang Syahrul Trisna, Liestiadi menyebut dirinya sudah melakukan evaluasi guna mengantisipasi bola mati.
“Sebelumnya, ini sudah kami evaluasi siapa jaga siapa, komunikasi dengan kiper. Nah di situ juga termasuk harus ada komunikasi efektif antara kiper dengan pemain bertahan. Tapi disamping itu juga kecerdikan pemain-pemain Bhayangkara patut kami acungi jempol,” jelas Liestiadi.
Sementara itu, hal serupa diutarakan salah satu pemain Persikabo 1973, Gilang Ginarsa menilai, Persikabo 1973 kecolongan di menit awal membuat anak anak Bhayangkara FC semakin semangat dan percaya diri.
“Kami kecolongan di menit-menit awal itu yang membuat Bhayangkara FC lebih percaya diri dalam menjalani pertandingan,” kata Gilang.
“Tetapi teman-teman sudah berusaha dengan baik mengejar ketinggalan. Tetapi, kami belum bisa mencapai target yang kami inginkan. Semoga di sisa pertandingan seri keempat ini, kami bisa lebih baik lagi,” pungkasnya. (aha)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut