Kapolri Waspadai Covid-19 Varian Omicron  

Babakan Madang, rakyatbogor.net – Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta semua pihak untuk waspada mengingat, Covid-19 varian Omicron telah masuk di Indonesia. Hal itu diungkapkannya saat menghadiri acara puncak 20 tahun bakti untuk negeri Akabri 2001 “Dwipa Arya” yang menggelar vaksinasi massal, pemberian bantuan sosial, pembangunan dan renovasi tempat ibadah di Sentul International Convention Center (SICC), Kabupaten Bogor, Selasa (28/12/2021).

Karena itu pula, Sigit menekankan pentingnya vaksinasi Covid-19. Sigit meminta kepada seluruh wilayah yang belum mencapai target vaksinasi sebesar 70 persen sebagaimana target Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk terus melakukan akselerasi.

“Bagi wilayah-wilayah yang saat ini pencapaian vaksinnya belum maksimal. Laksanakan akselerasi,” kata Sigit.

Lebih lanjut, Sigit mengatakan vaksinasi, khususnya kepada masyarakat lanjut usia (lansia) dan para remaja akan mencegah penyebaran Omicron yang sangat cepat. “Akselerasi vaksinasi harus terus kita tingkatkan. Karena saat ini kita tahu bahwa varian baru Omicron, sebagaimana disampaikan telah ada 48 orang terpapar. Satu sedang dilaksanakan tracing dan testing, karena yang bersangkutan lolos dari karantina. Ini menjadi perhatian kita semua,” ujar Sigit.

Akselerasi vaksinasi yang harus terus dilakukan, kata Sigit, juga sebagai bentuk kesiapan dan antisipasi menyambut Tahun Baru 2022, karena berpotensi terjadinya peningkatan mobilitas dan kerumunan masyarakat.

Baca juga:  Koperasi Tersehat Diganjar Penghargaan Khusus

Terkait hal itu, Sigit juga mengimbau kepada masyarakat untuk menghindari ataupun tidak berkerumun. Sebab, dikhawatirkan terjadi lonjakan Covid-19 seperti yang terjadi pada tahun sebelumnya.

“Saat ini kita mendekati akhir tahun. Akan ada potensi mobilitas masyarakat dan potensi kerumunan di akhir tahun yang biasa dilakukan. Dalam kesempatan ini sebaiknya hindari dan laksanakan apa yang menjadi ketentuan di dalam surat edaran Inmendagri. Jadi, ikuti. Hindari kerumunan, karena kita tidak ingin terjadi transmisi penularan pada saat terjadi kerumunan tersebut,” ucap Sigit.

Selain vaksinasi, Sigit juga meminta kepada wilayah yang memiliki akses pintu masuk negara, seperti bandara, pelabuhan dan pos lintas batas negara (PLBN) untuk betul-betul dengan maksimal melaksanakan penegakan protokol kesehatan (prokes), khususnya terhadap pelaku perjalanan internasional (PPI).

Sigit menginstruksikan kepada personel TNI, Polri dan aparat terkait lainnya, untuk melakukan pengawasan ketat terkait dengan masa karantina wajib.

“Dalam kesempatan ini saya pesan, kepada wilayah yang memiliki pintu masuk, bandara internasional, PLBN, pelabuhan, yang jadi pintu masuk bagi warga kita yang datang dari luar negeri tolong pelaksanaan pemeriksaan terkait protokol kesehatannya betul-betul dimaksimalkan. Ketentuan karantina 10-14 hari harus betul-betul dilaksanakan. Jangan ada yang lolos, jangan ada yang tiga hari kemudian sudah keluar,” tegas Sigit. (fuz/*)