CILEUNGSI – Minimnya pemahaman tentang bahaya Covid-19 serta kesadaran akan penerapan Protokol Kesehatan (Prokes) berdampak meningkatnya kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bogor, seperti di Delapan Desa di kecamatan Cileungsi yang masuk zona merah penyebaran Covid-19.
Data yang dihimpun, Desa Limusnunggal dengan kasus aktif 30 orang, Desa Cileungsi dengan kasus aktif 26 orang,Desa Cileungsi Kidul dengan kasus aktif 26 orang. Desa Dayeh dengan kasus aktif 20 orang, Desa pasir angin dengan kasus aktif 92 orang,Desa Cipenjo dengan kasus aktif 80 orang.Desa Mekarsari dengan kasus aktif 19 orang dan Desa Situsari dengan kasus aktif 22 orang.
Camat Cileungsi, Adhi Nugraha mengatakan kasus ini menjadi bahan evaluasi bagi pihaknya dengan adanya pertambahan kasus positif yang relatif terus bertambah, tentunya dengan testing yang terus dilakukan, perlu di tracing juga agar tidak terus bertambah.
“Keterbukaan informasi dari yang terkonfirmasi positif juga diperlukan, kami Muspika juga terus senantiasa melakukan monitoring vaksinasi agar realisasinya maksimal,” kata Adhi kepada HRB, Senin (2I/06/2021).
Adhi menjelaskan, sosialisasi dan penegakan kepatuhan terhadap prokes terus dilakukan. Pihaknya juga berharap masyarakat patuh terhadap prokes dan melaksanakan 5M.
” Tanpa kesadaran dan partisipasi masyarakat, mustahil kita mampu menekan angka pertambahan positifnya,” terangnya.
Sekertrais Desa Cileungsi, Pendi mengatakan pelaksanaan PPKM di desanya sudah berjalan maksimal dengan dilaksanakan oleh Gugus Tugas dari tingkat RT / Rw / Desa.
“Dari sebelum hari Raya Idul Fitri sudah di sosialisasikan jangan mudik, setelah itu pasca mudik hari raya idul fitri juga kita di laksanakan pendataan warga yang pulang dari mudik oleh RT dan RW,” katany.
Menurutnya, pendataan dilaksanakan melalui Swab Gratis untuk warga yang tercatat pulang dari luar daerah bekerjasama UPT Kesehatan Puskesmas Cileungsi dengan jumlah 68 orang. Setelah Swab Gratis Gugus Tugas Covid 19 melancarkan Sosialisasi tentang 5 M dan Prokes Covid 19.
“Memang kejadian melonjaknya warga yang terpapar Covid 19 banyak terjadi dari beberapa kegiatan masyarakat, baik di tempat bekerja atau di tempat usaha lainnya, serta turunnya kesadaran masyarakat yg tidak menerapkan Prokes Covid 19,” ucapnya.
Dikauinya, Gugus tugas Covid 19 Desa Cileungsi tetap membantu warga yang terpapar baik pelaksanaan Tracing atau isolasi mandiri dan Perawatan di Rumah Sakit.
“Rumah Sakit juga dalam kondisi Full Bed semua jadi kami harus Boking tempat,” tukasnya.
Gugus tugas Covid 19 sudah melaksanakan kegiatan serentak penyemprotan Desinfektan di semua RT se desa Cileungsi tanggal 19 dan 20 Juni 2021.
“Kami berharap masyarakat segera menyadari bahayanya Covid 19 dan jangan meninggalkan Prokes Covid-19,” Tutupnya.(Gus/As)
-
Kadispora Optimis Stadion Mini Tenjo Selesai Tepat Waktu
-
Jika Terbukti Cemari Air Warga, Bupati Bogor : Kita Cabut Izin SPBU di Desa Pengasinan
-
Diduga Gunakan BBM Ilegal, Proyek BBWS Diperiksa Polisi
-
Drainase Buruk, Saluran Irigasi jadi tempat pembuangan sampah