Babakan Madang, rakyatbogor.net – Supplier program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) yakni PT. Aam Prima Artha mengklarifikasi viralnya komoditi di agen e- warong Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang, yang sebelumnya viral karena dianggap kurang layak.
Perwakilan PT.Aam Prima Artha, Ucu menjelaskan jika persoalan adanya ketidaklayakan komoditi jenis buah jeruk dan telur yang sempat viral, namun disitu sedang dilakukan sortir komoditi yang sebelum dilakukan penyaluran terhadap Keluarga Penerima Manfaat (KPM).
“Sebelum adanya penyaluran, kami selalu melakukan pengecekan. Dan mungkin yang viral itu, pada saat kami menyortir komoditi di agen, dan mereka menganggap itu akan dibagikan. Padahal, kita bagikan yang bagusnya, hasil dari penyortiran,” katanya kepada Rakyat Bogor, Senin (17/1/2022).
Menurut Ucu, saat ini pihaknya sudah melakukan penggantian jeruk dan telur yang viral tersebut, terhadap agen E-warung Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang. Adapun musibah tersebut, diakuinya dikarenakan faktor cuaca saat ini.
“Sebelum kami kirim ke agen, itu sudah adanya pengecekan. Dan ketika barang sudah di agen pun, kita selalu melakukan pengawasan dan pengecekan, masih layak atau tidaknya. Adapun yang tidak layak saat ini, itu bisa juga terjadi karena faktor cuaca. Yang jelas, kami selaku supplier selalu bertanggungjawab ketika adanya persoalan di lapangan ,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Pemberdayaan Masyarakat (PM) Kecamatan Babakan Madang, Yohan menerangkan jika persoalan tersebut sudah dilakukan penyelesaian melalui musyawarah bersama, dan sudah dilakukan penggantian.
“Sudah diklarifikasi dan clear semua. Komoditi telur yang tak layak sudah diganti dan diserahkan ke KPM nya,” tukasnya.
Terpisah, Ketua TKSK Babakan Madang, H. Ali menyampaikan bahwa komoditi yang dinilai tak layak sudah dilakukan penggantian kepada KPM. Pihaknya juga meminta kepada KPM jika mendapat Komoditi yang tidak layak, untuk segera menghubungi e-Warong agar bisa dilakukan penggantian.
“KPM yang dapat telurnya busuk sudah e-Warong ganti komoditinya, disaksikan oleh pihak Desa dan Kecamatan. Untuk KPM saat mendapat komoditi yang tidak layak tak usah panik, cukup hubungi e-Warong atau pengurus wilayah RT/RW. Supaya Komoditinya bisa langsung diganti,” jelasnya.
Memurut Alin, sebenarnya prinsip program ini sangat lah sederhana. KPM adalah pembeli yang melakukan transaksi di e-Warong, namun jika KPM mendapatkan komoditi yang kurang layak, maka cukup minta tukar kembali ke e-Warong.
“Agen e-Warong punya kewajiban memberikan pelayanan optimal kepada KPM,” tegasnya.
Selain itu, menanggapi keluhan dari KPM, Tim Koordinasi (Tikor) Kecamatan hingga Desa bergerak capat dengan menggelar musyawarah yang berlokasi di Kantor Desa. Musyawarah tersebut dihadiri Kepala Desa, Pihak Kecamatan melalui Kasi PM, e-Warong serta KPM yang mendapatkan Komoditi telur tak layak. (Bil/Asb)
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79