Kaum Disabilitas Terdampak Paling Besar Pandemi Covid-19

Foto: ilustrasi

SUKARAJA – Adanya pandemi Covid-19 memberikan dampak paling besar kepada kaum disabilitas. Pasalnya, dengan adanya aturan social distancing yang diterapkan oleh Pemerintah Indonesia, justru mendatangkan berbagai permasalahan bagi kaum disabilitas.

Menurut Project Officer Sentra Advokasi Perempuan Difabel dan Anak (SAPDA), Sholih Mudhlor, sebelum adanya pandemi kaum disabilitas ini masih mendapatkan berbagai fasilitas dalam memenuhi setiap kebutuhan mereka.

“Seperti dalam hal pendidikan, mereka bisa menjalani aktifitas di panti maupun sekolah luar biasa (SLB). Namun, ketika pandemi corona ini datang semua aktivitas tersebut dihentikan, dan membuat mereka tidak memiliki tempat untuk berbagi cerita,” ujar Sholih kepada Rakyat Bogor, Selasa (15/06/2021),

Hambatan lain yang tidak bisa diakses oleh kaum disabilitas ini, kata Sholih sering ditemui pada saat mereka ingin mendapat akses untuk kesehatan, mobilitas serta bidang ekonomi. 

“Di bidang kesehatan misalnya, ketika teman-teman (kaum disabilitas) ingin melakukan terapi. Layanan ini ketika pandemi terpaksa dihentikan sementara waktu, meskipun sempat dibuka itupun dengan pembatasan jumlah tertentu. Dalam segi mobilitas mereka pun mengalami hal yang tidak jauh berbeda, khususnya bagi mereka yang menggunakan alat bantu kursi roda. Dimana, terkadang mereka masih membutuhkan bantuan dari orang lain untuk beraktifitas,” beber Sholih.

Baca juga:  Jalannya Rusak, Plt Bupati Minta Bantuan Presiden

“Bidang ekonomi adalah yang paling besar dampaknya bagi teman-teman kita ini. Karena, biasanya pada saat melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), perusahaan akan melakukan pengurangan karyawan pertama kali adalah rekan-rekan disabilitas. Karena, dianggap oleh perusahaan memberikan biaya yang cukup besar bagi mereka,” tambahnya.

Untuk itu, Sholih bersama dengan pihaknya berencana untuk melakukan pendampingan konseling terhadap penderita disabilitas, agar mereka bisa bercerita tentang keluh kesah yang dihadapi pada masa pandemi saat ini.

“Bentuk pendampingan yang kami lakukan lebih kepada konseling dan juga konsultasi untuk mereka. Sehingga, kaum disabilitas ini tidak mengalami depresi dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini,” pungkasnya. (irv)

Tags: ,