Kekeringan, Pemerintah Desa Diminta Proaktif

KekeringanKekeringan

Leuwisadeng, HRB –  Terkait kekurangan air bersih akibat kekeringan yang terjadi di Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng diharapkan agar pihak desa segera membuat surat pengajuan bantuan untuk memenuhi air bersih bagi warga.

“Iya kemarin sudah dibilangin, segera bikin ajuannya kemudian kasih ke Kesra Kecamatan. Ajuan atau usulan dari desa bersurat terkait kekurangan air bersih gitu nanti kita ajukan ke BPBD,” ungkap Iwan Darmawan kepada wartawan kemarin.

Sampai saat ini, kata Iwan Darmawan, pihaknya belum menerima adanya laporan warga yang membutuhkan air bersih dikarenakan pihak desa belum melaporkan hal itu.

“Belum (Ada laporan). Kita sudah koordinasi dengan disana karena sekarang kita sedang sibuk kecamatan sedang dalam rangka 17 an kita baru bisa mengimbau saja  kalau ada masyarakat yang membutuhkan air segera lah desa berkirim surat nanti oleh kecamatan disampaikan ke pihak BPBD.  Kan kalau tidak ada yang menyatakan bingung kemana dikirimnya (air) gitu. Jadi, pihak desa supaya tahu dulu gitu, karena kita tidak tahu,” katanya.

Dilansir dari Rakyatbogor.net. Plt Bupati Bogor Iwan Setiawan mengatakan telah menggelar rapat koordinasi dengan para camat dan jajaran untuk memetakan wilayah rawan kekeringan.

“Kemarin sudah rapat koordinasi dengan stakeholder dan camat, kami memang jangka pendek untuk bisa antisipasi pertama adalah inventarisasi daerah yang rawan kekeringan. Kami minta PDAM, BPBD, dan dinas yang lainnya untuk mendeteksi dini dari sekarang, daerah mana saja yang sudah mulai,” kata Iwan kepada wartawan di Cibinong, Rabu, 2 Agustus 2023.

Iwan mengatakan sudah hampir seminggu sejumlah wilayah yang mengalami krisis air tersebut tidak diguyur hujan. Dia mengatakan saat ini fokus jangka pendek untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

“Kemarin sudah dilaksanakan koordinasi PDAM harus dengan pihak ketiga penyedia air curah, fokus kepada bantuan kebutuhan air bersih untuk warga yang dilanda kekeringan,” jelasnya.

Iwan mengatakan sudah melihat tanda-tanda krisis air di wilayahnya. Dia juga akan menggandeng TNI-Polri untuk membantunya menghadapi permasalahan itu.

“Kemarin di daerah Nanggung, Cigudeg, Jonggol, dan beberapa wilayah. Mudah-mudahan kita bisa mengantisipasi, dan pasti kami juga minta bantuan dari TNI-Polri,” imbuhnya.

Sebelumnya diberitakan, Dampak kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau sejumlah warga mengalami kesulitan air bersih, salahsatunya di Kampung Kalong, Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng warga berharap bantuan air bersih.

Baca juga:  LPKP Minta Oknum Perangkat Desa Jadi Agen E-Waroeng Ditindak    

Selain memantaafkan aliran air di Sungai Cikaniki, warga setempat ada juga yang memilih mengambil air dari salah satu masjid.

Pasalnya, air di masjid tersebut tidak mengalami kekeringan karena bersumber dari mata air di pegunungan. 

Sedangkan rumah-rumah warga yang mengalami kekeringan sebagian besar menggunakan sumur galian.

“Ada dua minggu mah kali (kekeringan), ngambil air dari masjid untuk minum, mandi,” ujar salah satu warga, Rezar kepada wartawa  pada,  Rabu 2 Agustus 2023

Adapun alasan Razar memilih mengambil air di masjid ketimbang di aliran sungai adalah karena kebersihan airnya yang lebih terjamin.

Sehingga baik untuk konsumsi maupun mandi lebih aman menggunakan air yang bersumber dari mata air pegunungan.

“Sehari bisa enam derigen, ada tiga orang, ukuran 15 liter. (ke sungai) jauh, lebih aman ini juga dari gunung soalnya,” katanya.

Sementara itu, selama dua pekan lebih mengalami kekeringan, Rezar mengaku belum ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat.

Ia pun sangat berharap adanya bantuan air bersih untuk menopang kebutuhan warga.

“Belum ada bantuan dari pemerintah, biasanya ada dari kelurahan pake air tangki. Sekarang kesulitannya air aja, Harapannya minta bantuan air aja,” katanya.

Sebelumnya, warga satu persatu mendatangi Sungai Cikaniki lengkap dengan peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi, dan handuk.

“Udah dua mingguan lebih (kekeringan),” kata salah satu warga, Dion saat dijumpai wartawan di aliran Sungai Cikaniki pada, Selasa 1 Agustus 2023.

Dion mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, ia memanfaatkan air yang bersumber dari gunung.

“Buat mandi ke sini (sungai), cuma sore aja kalau pagi ngambil air di Masjid. Jadi konsumsi pake air gunung,” katanya.

Menurut informasi hujan tak kunjung turun di wilayah Kecamatan Leuwisadeng sudah berlangsung hampir satu bulan lamanya.

Dari pantauan di depan Kantor Kecamatan Leuwisadeng pada, Selasa (1/8/2023) imbas dari jarangnya turun hujan, tampak sesekali debu debu berterbangan saat tertiup angin. Musim kemarau menjadikan debu beterbangan yang secara tidak langsung terhirup manusia.

Ketika musim kemarau, panas dan teriknya cuaca serta hujan yang kian jarang turun menyebabkan lingkungan menjadi lebih kering. (Fex