Kekeringan, Warga Leuwisadeng Mulai Kesulitan Air

Leuwisadeng, HRB

Dampak kekeringan yang terjadi akibat musim kemarau sejumlah warga mengalami kesulitan air bersih, salah satunya di Kampung Kalong, Desa Kalong II, Kecamatan Leuwisadeng warga berharap bantuan air bersih.

Selain memanfaatkan aliran air di Sungai Cikaniki, warga setempat ada juga yang memilih mengambil air dari salah satu masjid.

Pasalnya, air di masjid tersebut tidak mengalami kekeringan karena bersumber dari mata air di pegunungan. 

Sedangkan rumah-rumah warga yang mengalami kekeringan sebagian besar menggunakan sumur galian.

“Ada dua minggu mah kali (kekeringan), ngambil air dari masjid untuk minum, mandi,” ujar salah satu warga, Rezar kepada wartawan  pada,  Rabu 2 Agustus 2023

Adapun alasan Razar memilih mengambil air di masjid ketimbang di aliran sungai adalah karena kebersihan airnya yang lebih terjamin.

Sehingga baik untuk konsumsi maupun mandi lebih aman menggunakan air yang bersumber dari mata air pegunungan.

“Sehari bisa enam jerigen, ada tiga orang, ukuran 15 liter. (ke sungai) jauh, lebih aman ini juga dari gunung soalnya,” katanya.

Sementara itu, selama dua pekan lebih mengalami kekeringan, Rezar mengaku belum ada bantuan air bersih dari pemerintah setempat.

Baca juga:  Kepsek SMPN 1 Cibungbulang Raih Anugerah, Giat Jadi Guru Penggerak Literasi

Ia pun sangat berharap adanya bantuan air bersih untuk menopang kebutuhan warga.

“Belum ada bantuan dari pemerintah, biasanya ada dari kelurahan pake air tangki. Sekarang kesulitannya air aja, Harapannya minta bantuan air aja,” katanya.

Sebelumnya, warga satu persatu mendatangi Sungai Cikaniki lengkap dengan peralatan mandi seperti sabun, sikat gigi, dan handuk.

“Udah dua mingguan lebih (kekeringan),” kata salah satu warga, Dion saat dijumpai wartawan di aliran Sungai Cikaniki pada, Selasa 1 Agustus 2023.

Dion mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan konsumsi, ia memanfaatkan air yang bersumber dari gunung.

“Buat mandi ke sini (sungai), cuma sore aja kalau pagi ngambil air di Masjid. Jadi konsumsi pake air gunung,” katanya.

Menurut informasi hujan tak kunjung turun di wilayah Kecamatan Leuwisadeng sudah berlangsung hampir satu bulan lamanya.

Dari pantauan di depan Kantor Kecamatan Leuwisadeng pada, Selasa (1/8/2023) imbas dari jarangnya turun hujan, tampak sesekali debu debu berterbangan saat tertiup angin. Musim kemarau menjadikan debu beterbangan yang secara tidak langsung terhirup manusia.

Ketika musim kemarau, panas dan teriknya cuaca serta hujan yang kian jarang turun menyebabkan lingkungan menjadi lebih kering. (Fex)