Kendati Tuai Keluhan, Bupati Klaim Bendungan Cibeet-Cijurey Demi Kepentingan Masyarakat

Cibinong, rakyatbogor.net – Kendati banyak menuai keluhan di lapangan, khususnya terkait pembangunan jalan, Bupati Bogor, Ade Yasin memastikan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor siap mendukung pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Kabupaten Bogor demi kepentingan masyarakat.

Rencana pembangunan bendungan tersebut dibahas lebih dalam pada rapat ekspos rencana pembangunan, di Ruang Rapat I, Sekretariat Daerah, Cibinong, akhir pekan lalu. Hadir pada kegiatan tersebut, Bupati Bogor, Ade Yasin, Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Bastari, Kapolres Bogor, AKBP Iman Imanuddin, Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Kav. Gan Gan Rusgandara, Sekretaris Daerah Kabupaten Bogor, Burhanudin, jajaran Pemkab Bogor dan BBWS Citarum.

“Kita sudah melaksanakan koordinasi dengan Kepala BBWS Citarum, kendala di lapangan sudah kita bahas, mudah-mudahan bisa terus kita lanjutkan. Pada intinya kami siap mendukung, namun memang ini prosesnya akan memakan waktu cukup lama, karena ada ratusan hektar yang harus dibebaskan, artinya masyarakat harus dilibatkan pada pembangunan ini,” kata Bupati.

Menurutnya, rencana pembangunan waduk ini merupakan cita-cita Pemkab Bogor sejak dulu untuk memenuhi kebutuhan air dan untuk mengairi sawah warga di Bogor Timur. “Hal ini sudah saya usulkan dan didorong sampai ke pak Menteri, Alhamdulillah sudah direspon dan akhirnya akan segera dibangun,” ungkap Bupati lagi.

Ia pun mengungkapkan, sebetulnya masyarakat sudah memahami mengenai manfaat bendungan yang akan dirasakan langsung, seperti memenuhi kebutuhan air baku, irigasi untuk sawah-sawah mereka, serta pariwisata yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut, sehingga sudah tidak lagi keberatan.

“Soal pembebasan lahan, Insya Allah selama ini pembebasan lahan yang dilaksanakan di Kabupaten Bogor ini tidak pernah terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, selalu kondusif Alhamdulillah. Artinya kita selalu melaksanakan pembebasan ini secara humanis,” kliamnya.

Sementara itu, Kepala BBWS Citarum, Bastari menuturkan, bendungan ini adalah bendungan model terbaru. Bendungan ini menggunakan struktur baru yang terus dianalisa bersama para tenaga ahli dari Jepang.

“Jadi semua mekanisme kita tempuh sambil berjalan bersamaan dengan pembebasan lahan. Desain bendungan juga akan dibahas secara intensif, karena bendungan adalah infrastruktur yang menerapkan teknologi tinggi. Pembahasan akan melalui beberapa tahapan seperti sidang teknis, sidang pleno, dan persetujuan desain oleh Pak Menteri,” tutur Bastari.

Baca juga:  Pengelolaan Parkir Pasar Leuwiliang Bodong, Kades Minta Pengelola Parkir Urus Izin

Ia berharap pertengahan tahun ini pelaksanaannya sudah bisa berjalan. “Pembangunan bendungan ini membutuhkan lahan 1.700 hektar untuk Cibeet dan 203 hektar untuk Cijurey, dengan mekanisme pembebasan lahan ganti untung. Adanya bendungan ini tentunya akan bermanfaat untuk penanggulangan banjir, irigasi, kebutuhan air baku, artinya bisa digunakan untuk kebutuhan air baku PDAM, bisa juga untuk PLTA dan tentunya pariwisata,” ujarnya

Diketahui, pembangunan Cibeet-Cijurey ini sebelumnya banyak dikeluhkan warga. Bahkan jauh sebelumnya, warga di Sembilan desa yang ada di sekitar rencana pembangunan tersebut pernah melakukan aksi demo penolakan.

Mereka men desak pemerintah membatalkan proyek pembangunan waduk yang diperuntukkan sebagai pengendali banjir di kawasan industri Bekasi dan Karawang itu. Selain dinilai akan menenggelamkan sembilan desa di Cariu dan Tanjungsari, pembangunan waduk tersebut juga bakal menghilangkan lahan pertanian dan perkebunan yang selama ini menjadi mata pencaharian bagi masyarakat.

“Setelah ada informasi dari pihak Kecamatan Cariu terkait rencana pembangunan proyek Waduk Cibeet, warga langsung bereaksi dan melakukan penolakan,” ujar warga RW 03 Kampung Nameng, Desa Bantarkuning, Usep.

Terbaru, warga sekitar juga mengeluhkan karena pembangunan ini justru membuat mereka sulit mendapatkan akses yang memadai. Pasalnya, program Samisade Pemkab Bogor seolah ‘enggan’ menyentuh infrastruktur yang sejatinya menjadi kebutuhan masyarakat.

Diketahui, luas lahan yang akan terendam Waduk Cibeet mencapai 1039,99 hektare yang terbagi ke dalam sembilan desa. Dua desa terdampak di Kecamatan Tanjungsari dan tujuh Desa di Kecamatan Cariu.

Adapun, tujuh desa di Keca matan Cariu yang terdampak pembangunan waduk, meliputi Desa Cariu, Kutamekar, Cikutamahi, Cibatu Tiga, Ban tarkuning, Mekarwangi, dan Karyamekar. Sedangkan di Kecamatan Tanjungsari hanya dua desa, yakni Tanjungrasa dan Antajaya.

Sementara untuk luas lahan yang tergenang, Desa Cariu seluas 117,24 hektare, Desa Kutamekar 133,24 hektare, Desa Cikutamahi 97,10 hektare, Desa Cibatu Tiga 477, 27 hektare, Desa Bantarkuning 188,70 hektare, Desa Mekarwangi 2,98 hektare, dan Desa Karyamekar seluas 5,06 hektare. Begitu juga di Kecamatan Tan jungsari, Desa Tanjungrasa seluas 12,58 hektare dan Desa Antajaya seluas 5,83 hektare. (fuz)

Tags: ,