Babakan Madang, rakyatbogor.net – Macet, kini sudah menjadi pemandangan biasa di akhir pekan maupun hari besar bagi warga Babakan Madang, Kabupaten Bogor. Ya, lajur di kawasan sisi perbukitan itu, kini memang menjadi favorit pengendara yang akan berlibur ke Puncak, sebagai imbas banyaknya aturan di jalur utama, Gadog-Ciawi.
Sayangnya, kendati sudah kerap dikeluhkan namun hingga saat ini belum juga ditangani secara serius. Warga pun mengaku sudah bosan protes atau mengadu ke pemerintahan setempat karena tak kunjung ada solusi.
Jalur macet itu dari simpang Jungleland sampai lokasi wisata ke arah Leuwihejo di Desa Karang Tengah Kecamatan Babakan Madang. Penyebabnya, tak lain karena volume kendaraan yang meningkat, baik roda dua maupun roda empat.
Tak hanya itu, pemotor yang tak sabar dalam antrian panjang juga memperparah kondisi lalu lintas di jalur yang sempit tersebut.
Warga setempat, Ila (33) menuturkan, saat jalan macet ada yang diuntungkan ada pula yang dirugikan dan hal tersebut sudah bertahun-tahun juga sudah berkali-kali mengadu ke pemerintah setempat sampai akhirnya kemacetan itu menjadi pemandangan biasa.
“Yang dirugikan ketika ada warga yang memiliki urusan urgent atau dalam keadaan darurat yang terjebak macet. Yang diuntungkan yang melakukan pungutan dengan kotak kardus juga pengelola usaha tentunya,” ungkapnya polos kepada Rakyat Bogor, Minggu (2/1/2022).
Sementara itu, Handi (47) warga Bekasi yang berwisata di resort SEEFT Desa Karang Tengah mengaku sengaja datang lebih awal pada Jum’at (31/12/2021) siang, karena menghindari antrian panjang.
“Saya pernah kesini kejebak macet terus, niatnya mau wisata santai – santai malah jadi capek bikin stres dijalan. Makanya saya datang lebih awal kalau kesini,” ujarnya saat ngupi pagi bersama Sudin, salah satu pegawai SEEFT, Sabtu (01/01/2022) pagi. (Asb)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut