Keren, Produk Kuliner SMK Pelita Ciampe Tembus Pasar Nasional

Ciampea, rakyatbogor.net – Produk kuliner hasil olahan siswa dn siswi jurusan Tata Bogor SMK Pelita Ciampea berhasil tembus ke pasar nasional melalui Mojang Pastry Bakery yang siap dipasarkan ke seluruh Indonesia.

Kini dengan prestasi yang berhasil diraih para siswa dan siswi melalui program Teaching Factory, membuat SMK Pelita Ciampea siap mencetak wirausaha baru.

Kepala SMK Pelita Ciampea, Riris Choerunnisa mengatakan, produk makanan kue dan roti hasil olahan siswa-siswi jurusan Tata Boga telah siap dipasarkan secara luas ke masyarakat.

Setelah dua tahun terakhir, lanjutnya, penjualan fokus kepada digital marketing, namun kini akan membuka store di area sekolah untuk produk-produknya.

Saat ini, kata Riris, sekolahnya merupakan satu dari 60 sekolah se-Indonesia yang mendapatkan program Teaching Factory, program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

“Sekolah kami juga bekerjasama dengan Universitas Prasetya Mulya untuk membimbing peserta didik menciptakan suatu produk makanan. Hingga berhasil memasarkan hampir ke seluruh Indonesia khususnya produk kue Brownies,” ucapnya, Kamis (16/12/2021).

Baca juga:  Tak Hadiri Kegiatan Reses, Dewan Dapil 3 Sebut UPT DLH Wilayah III Bermasalah

Riris menegaskan, SMK Pelita Ciampea serius menjalankan program Teaching Factory hingga peresmian produk sekarang ini. “Dari produk brownies dengan dua rasa, sekarang kita mengembangkan produk pastry, yaitu roti-roti yang diproduksi oleh anak-anak dengan berbagai varian rasa,” jelasnya.

Sebagai jurusan yang terbilang baru yakni tahun ke empat, sambungnya, sekolah berkomitmen untuk lebih mengembangkan jurusan tata boga secara maksimal. Mengingat, kuliner di era saat ini menjadi unsur utama di dunia pariwisata.

Meskipun begitu, ada suatu kolaborasi melalui program kementerian tersebut di antara jurusan. Bukan hanya jurusan tata boga, namun jurusan bisnis dan pemasaran berperan dalam membantu memasarkan produk.

Apalagi seiring banyaknya media pemasaran digital (market place), sehingga para murid dapat dengan mudah mengembangkan pasar sendiri.

“Target dari program ini sendiri sebetulnya bukan profit minded. Teaching factory adalah bagaimana membiasakan siswa-siswi kami dengan dunia industri, sehingga ketika mereka lulus, tidak kaget lagi di industri,” pungkasnya. (MTH)