Ketua DPK KNPI Parungpanjang Angkat Bicara, Pembangunan Pasar Harus Segera Rampung

Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI Parungpanjang, Abdul Hakim

Parungpanjang – Masih jauhnya progress pembangunan Pasar Parungpanjang yang hingga kini baru mencapai 15%, akibat adanya pergantian kontraktor pemborong atas proyek tersebut. Sangat disayangkan oleh Ketua Dewan Pengurus Kecamatan (DPK) KNPI Parungpanjang, Abdul Hakim.

Menurut Abdul Hakim, perjalanan pembangunan Pasar Parungpanjang itu memang menemui banyak kendala, selain adanya pergantian kontraktor pengerjaan.

“Menanggapi perkara pembangunan Pasar Parungpanjang meman alot.  Karena ada beberapa kenala,  salah satunya karena mendapat kontraktor yang kurang tepat,” tutur Abdul Hakim, Senin (06/12/2021).

Dirinya juga menilai, kebutuhan masyarakat agar pengerjaan proyek Pasar Parungpanjang itu bisa cepat rampung memang cukup tinggi. Pasalnya, pasar tersebut hanya satu-satunya yang ada di Kecamatan Parungpanjang.

“Kebutuhan masyarakay sangat besar.  Karena Pasar Parungpanjang ini sangat bersejarah dan satu-satunya pasar di wilayah kami. Selain terkait kebutuhan sehari-sehari, masyarakat juga ingin kondisi pasar lebih layak dan nyaman, seperti pasar-pasar modern lainnya,” nilainya.

Pria yang juga dikenal sebagai wiraswasta itupun menaruh harapan, agar pembangunan Pasar Parungpanjang bisa diselesaikan secepatnya. Sehingga dapat dinilkmati oleh masyarakat yang wilayahnya berbatasan langsung dengan Kabupaten Tangerang itu.

“Harapan kami apapun yang jadi kendala di pembangunan pasar ini bisa selesai dengan tepat pada waktunya. Supaya bisa dinikmati oleh masyarakat Parungpanjang,” tandasnya.

Baca juga:  Kemensos Berikan Trauma Healing Untuk Korban Pencabulan Guru Ngaji

Sebelumnya, Perumda Pasar Tohaga catat progres pembangunan revitalisasi Pasar Parungpanjang baru mencapai 15 persen.Dikarenakan, adanya ada pergantian kontraktor pemborong dari PT. CBU kepada PT. Hendra Putra Jaya hingga menghambat waktu pekerjaan.

Hal itu dikatakan Direktur Umum Perumda Pasar Tohaga Dadun Abdurrazaq, untuk tahapan revitalisasi baru mencapai 15 persen karena sempat ada pergantian kontraktor akibat ada masalah internalnya.

“Saat ini baru tahap awal dan belum masuk pada pembangunan drainase. Karena, persoalan banjir buka ada proyek tapi memang posisinya berada dibawah. Makanya sekarang bangunan lebih tinggi,” ucapnya beberapa waktu lalu.

Ia menjelaskan, untuk proyek baru awal akibat pergantian kontraktor yang sebelumnya putus kontrak makanya sedikit terhambat.

“Kalau untuk proyek pasar parungpanjang berasal dari investor anggarannya agar bisa melakukan pembangunan tanpa beban anggaran dari APBD yang terbatas,” jelasnya.

Saat ini yang bertanggungjawab atas proyek sekarang dari PT Hendra putra jaya yang sebelumnya PT CBU. Makanya, waktu pengerjaan terus dipantau supaya selesai tepat waktu. Karena pergantian PT menghambat progres juga. Untuk tahun ini ada empat proyek pembangunan pasar Citayam, Cisarua, Ciseeng dan Parungpanjang,” pungkasnya. (axl/yon)