Ketua FOPI Optimis Atlet Petanque Kota Bogor Dapat Raih Prestasi Terbaik

Tanah Sareal – Ketua Federasi Olahraga Petanque Indonesia (FOPI) Kota Bogor, Eka Wardhana optimis atlet-atlet cabang olahraga (cabor) petanque Kota Bogor dapat meraih prestasi terbaik saat mengikuti kualifikasi di Cimahi, Jawa Barat.

Eka Wardhana yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Kota Bogor mengatakan, olahraga petanque ini merupakan olahraga lama tetapi belum memasyarakat di Kota Bogor. “Olahraga ini bisa dilakukan oleh siapapun karena ini termasuk olahraga ketangkasan yang butuh konsentrasi seperti halnya olahraga catur.

Namun perbedaannya olahraga ini menggunakan bola petanque,” ucapnya sebelum melepas 16 atlet petanque di gedung DPRD Kota Bogor. Selasa (23/09/21) Menurut Eka, saat ini para atlet petanque Kota Bogor mendapat kesempatan untuk mengikuti babak kualifikasi di Cimahi.

“Di babak kualifikasi ini kita menurunkan 16 atlet yang terbilang sangat muda karena di isi oleh para pelajar Kota Bogor,” ujarnya. Eka mengaku para atlet yang akan mengikuti kualifikasi itu bisa memberikan prestasi yang terbaik untuk Kota Bogor, mengingat atlet-atlet yang dimilikinya itu pernah menjadi juara 3 tingkat pelajar nasional.

Baca juga:  Polsek Jonggol Dukung Pembangunan Ponpes Tahfidz Daarulquro

“Memang FOPI Kota Bogor ini baru terbentuk kurang lebih satu tahun, tetapi saya sangat optimis atlet kita ini bisa bersaing dengan atlet-atlet Petanque yang ada di Jawa Barat,” ungkapnya.

Masih kata Eka, olahraga petanque ini berasal dari Prancis dan sudah ada sejak perang dunia ke II, bahkan sudah ada kejuaraannya tingkat internasional yaitu Olimpiade. “Jadi olahraga ini akan kita sosialisasikan kepada masyarakat, terlebih kepada para pelajar di Kota Bogor, dengan tujuan agar olahraga petanque bisa dikenal dan juga diminati oleh pelajar secara luas,” jelasnya.

Kualifikasi yang terselenggara di Cimahi ini, kata Eka, sekaligus untuk mempersiapkan diri menjelang Porda 2022 di Ciamis. “Saya pikir dengan modal menjadi juara 3 menjadikan kita optimis, meskipun kita menyadari dalam melakukan pembinaannya belum maksimal,” pungkasnya. (MTH)