SIBERPOST, Jakarta – Bulan Mei biasanya menawarkan cuaca terbaik bagi pendaki untuk mencapai puncak tertinggi di dunia di Gunung Everest. Namun mereka yang berharap untuk mendaki dari sisi Tibet tidak akan dapat lagi melakukannya karena kekhawatiran menyebarnya Covid-19 dari Nepal.
Meskipun tampaknya kegiatan luar ruangan seperti itu bisa menjaga jarak fisik selama pandemi, tapi kasus Covid-19 Nepal telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, dengan tingkat positif sekarang mencapai 45 persen atau sekitar 9.000 kasus baru setiap hari. Beberapa pendaki dinyatakan positif setelah kembali dari base camp Everest Nepal.
Gunung Everest, yang baru-baru ini mengumumkan ketinggian resminya di 29.032 kaki, terletak di perbatasan Nepal dan Tibet. Cina mengumumkan pembatalan pendakian di sisi Tibet pada hari Jumat, mempertimbangkan wabah Nepal sebagai sumber kekhawatiran.
Nepal telah mengeluarkan lebih dari 400 izin pendakian musim ini, sementara 21 warga Cina telah diberikan izin, menurut CNN. Tidak ada sisi pendakian resmi musim semi lalu.
Dan sementara Nepal dibuka kembali untuk musim gugur, Cina belum mengizinkan pelancong asing untuk mendapatkan izin. Pada 9 Mei, Cina mengumumkan rencana untuk membuat garis pemisah di puncak untuk memastikan bahwa para pendaki yang berhasil menjaga jarak.
Sebuah tim ditetapkan untuk melakukan pendakian untuk memetakan divisi itu, menurut Reuters pekan lalu ketika kasus Nepal terus meningkat. Namun, penegakannya dipertanyakan karena asupan oksigen sangat sulit bagi tubuh manusia pada ketinggian itu.
Seorang pemandu Austria memberi tahu Associated Press bahwa dia membatalkan pendakian dari Nepal. “Kami mengakhiri ekspedisi hari ini karena masalah keamanan dengan wabah Covid yang diberikan,” kata Lukas Furtenbach. “Kami tidak ingin mengirim orang atau sherpa, mereka bisa sakit tinggi di sana dan mati.”
Sementara beberapa orang telah mencapai puncak Gunung Everest minggu ini, dua pendaki gunung yang melakukan perjalanan di Nepal telah meninggal meskipun penyebab kematian mereka tidak dirinci. Meningkatnya jumlah Covid-19 di Nepal sedang menuju krisis serupa dengan tetangganya yang lain, India. Menurut data dari Johns Hopkins Coronavirus Resource Center, negara berpenduduk 28,6 juta itu telah mengalami 455.020 kasus dan 5.001 kematian sejak awal pandemi, dengan 1,27 persen populasi Nepal saat ini telah divaksinasi.
Tags: Gunung everest
-
16 Tim Pastikan Tiket 8 Besar Piala Suratin KU-13 dan KU-15
-
APDESI Rumpin Minta Pemkab Bogor Segera Perbaiki Jembatan Leuwiranji
-
Dagang Sajam Untuk Tawuran, Dua Remaja Diamankan Polisi
-
KSO ‘Jor-joran’, Aktivis Lingkungan Minta PT. Jaswita Segera Hentikan Eksploitasi Lahan Resapan Air