Kota Bogor – Keluhan dan juga protes para Pemilik Toko di Jalan Pedati soal pembangunan taman diatas pedestrian yang dianggap merugikan lantaran tokonya tertutup blumbak Taman, akhirnya sampai ke telinga Ketua Komisi III DPRD Kota Bogor, Zaenul Mutaqin.
Bahkan, Komisi 3 DPRD akan melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke proyek pembangunan pedestrian Suryakencana tersebut. “Kami akan segera sidak kesana,” tegasnya.
Zaenul Mutaqin mengatakan, bahwa pembangunan taman di Jalan Pedati itu Komisi 3 tidak tahu, lantaran tidak diberi informasi oleh pihak terkait, dalam hal ini Dinas PUPR.
“Sejak awal kami komisi 3 tidak diberi informasi tentang rencana pembangunan taman di Jalan Pedati, karena ketika rapat kerja dengan dinas PUPR pun tidak ada bicara tentang taman yang akan dibangun diatas pedestrian,” ucapnya, Rabu (24/11/2021).
Pria yang akrab di sapa ZM ini menyampaikan, kalau memang pembangunan taman itu bisa merugikan para pedagang, sebaiknya di evaluasi atau bahkan tidak usah dilanjutkan. “Karena itu sama saja dengan membangun sesuatu yang lebih banyak mudharat daripada manfaatnya,” tegasnya.
Usai mendapat keluhan maupun protes dari para pemilik toko tersebut, pihaknya berencana akan melakukan inpeksi mendadak (sidak) ke proyek di jalan tersebut. “Rencana minggu depan kita sidak,” katanya.
Sebelumnya diberitakan, puluhan pemilik toko di Jalan Pedati, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor protes dengan adanya penataan jalan Pedati yang disertai pembangunan blumbak taman yang dilakukan pihak kontraktor.
Mereka mengaku blumbak taman yang terpasang di jalan tersebut menghalangi tokonya. Akibatnya, para pemilik toko protes karena berdampak pada pendapatan yang semakin hari semakin menurun.
“Saya tidak diberi tahu soal pembangunan taman ini, karena taman itu ada di depan toko saya. Intinya kami mendukung pembangunan pedestrian ini, tapi pembangunan tamannya menggangu toko, karena tepat ada di depan pintu toko saya,” ujar Iswanto pemilik toko yang menjual rempah-rempah dan sayur mayur ini.
Senada, pemilik toko Kopi Lampu Aladin, Aheng mengaku bahwa pihaknya tidak mendapat informasi sosialisasi tentang rencana pembangunan taman yang ada tepat di pintu tokonya.
“Kami tidak tahu dan tidak jelas akan dibangun apa, karena tidak ada informasi ataupun sosialisasi ke kami. Hanya katanya itu buat taman, sedangkan posisinya tepat didepan toko kami. Otomatis bangunan taman ini menggangu aktifitas jual beli di toko kami,” katanya.
Aheng dan pemilik toko lainnya meminta kepada Pemkot Bogor ataupun pihak kontraktor untuk mengkaji ulang pembangunan taman di sepanjang Jalan Pedati.
“Kalau taman ini tetap dibangun, akan sangat mengganggu aktifitas disini. Kami mohon tidak ada pembangunan taman. Kalau untuk pembangunan pedestrian kami sangat mendukung,” tegasnya.
Sementara, koordinator pemilik toko di Jalan Pedati, Irpan menuturkan, sejak awal dilakukan sosialisasi di Kelurahan Gudang, tidak ada info detail soal pembangunan taman. Para pemilik toko hanya dapat informasi akan dibangun pedestrian, sehingga semua pemilik toko mendukung. Tetapi, lanjut dia, sekarang ada pembangunan taman yang sangat mengganggu aktifitas jual beli di Pedati.
Irpan mengungkapkan, selama pembangunan pedestrian, otomatis omzet pendapatan turun drastis, tetapi semuanya memaklumi karena sedang proses pembangunan. Namun, kalau sekarang dibangun taman dan tepat ada di depan pemilik toko, maka akan menggangu aktifitas jual beli dan omzet pendapatan akan semakin turun.
“Sosialisasi sudah pernah di Kelurahan dari Dinas PUPR, tetapi hanya menceritakan soal pembangunan pedestrian, tidak menjelaskan soal design, bentuk pembangunannya seperti apa, termasuk soal adanya pembangunan taman ini. Pemilik toko disini meminta agar pembangunan taman dihentikan,” ungkapnya.
Ditempat yang sama, pihak PT Ganesa Pratama Konsultan, Andi mengatakan, setelah pembangunan pedestrian akan ada pembangunan taman disepanjang Jalan Pedati. Diantaranya, tiga taman berukuran besar dan tiga taman berukuran kecil. Pembangunan taman ini sesuai dengan siteplane dan design, sehingga dilaksanakan pembangunan.
“Jadi disini akan dibangun enam taman, tiga diantaranya berukuran besar dan tiga lainnya berukuran kecil. Taman itu ada disepanjang jalan Pedati. Nanti selain akan ada pohon, disekitar taman juga akan ada ornamen lampu-lampu,” jelasnya.
Terkait adanya protes dari para pemilik toko soal pembangunan taman, Andi selaku pihak konsultan menyarankan agar segera melaporkan kepada pihak kontraktor dan dinas terkait. “Silahkan saja dilaporkan, dan memang untuk sementara, kami hentikan dulu pembangunan taman ini,” pungkasnya. (MTH)
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat