Kota Bogor, rakyatbogor.net – Terus menerus berada dalama sengketa yayasan, Ratusan orang tua murid SMPIT At-Taufiq kembali melayangkan surat protes terkait konflik SDIT dan SMPIT At-Taufiq kepada Walikota Bima Arya.
Surat protes tersebut dilayangkan oleh orang tua siswa siswi At-taufik karena merasa jadi korban atas konflik Yayasan At-Taufiq ICAT Bogor (YATIB) dengan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Bogor (YAAB) yang terjadi pada 2013 lalu.
Terganggunya aktifitas belajar mengajar, serta legalitas anak peserta didik yang belum mendapatkan kepastian menjadi alasan kuat ratusan orang tua tersebut memprotes kebijakan Bima Arya mengambil alih pengelolaan sekolah.
Selama periode 2013 hingga 2020 Sekolah At-Taufiq dibawah kepemimpinan Ust Syarief Azzubaidi yang tanpa melibatkan Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyah Bogor (YAAB) dinilai berjalan dengan baik, bahkan berhasil menyabet predikat akreditasi A sebagai sekolah unggulan.
Memasuki tahun 2021, Pemerintah Kota Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) mengambil alih pengelolaan Sekolah At-Taufiq dengan menunjuk Plt Kepala SMPIT At-Taufiq Ahmad Furqon dan Plt Kepala SDIT At-Taufiq Bogor Herlina.
Perwakilan Orang Tua Murid Bersatu Sekolah At-Taufiq Bogor, Edwin mengatakan, saat diambil-alih Disdik, kedua belah pihak sepakat. Tetapi diperjalanan, Plt Kepala SMPIT At-Taufiq Bogor yang ditunjuk Dinas Pendidikan dinilai tidak netral atau lebih cenderung memihak ke Yayasan Al-Irsyad Al-Islamiyyah Bogor (YAAB), sehingga mendiskreditkan pihak lain yaitu YATIB yang menimbulkan keresahan guru-guru dan orangtua murid, terutama yang mendukung YATIB.
“Dari konflik itulah akhirnya kita para orang tua murid Sekolah At-Taufiq Bogor melayangkan surat sampai dua kali terkait konflik tersebut yang ditujukan kepada Walikota Bogor Bima Arya, tetapi surat tersebut sampai hari ini tidak ditanggapi oleh Walikota,” kata Edwin, Senin (24/1/2022), terkait Surat Terbuka kali ini.
Sebelumnya aksi protes juga sempat dilakukajn oleh ratusan orang sissa dan guru sekolah At-taufik di Kantor Dinas Pendidikan Kota Bogor untuk memprotes kebijakan kepala sekolah dan pemkot Bogor yang dinilai memberatkan orang tua murid.
Usai orang tua siswa dan guru melakukan aksi protes, beberapa hari kemudian puluhan orang tak dikenal juga sempat mendatangi sekolah At-taufik pada malam hari untuk mengambil alih paksa keberadaan sekolah tersebut.
Kasus sengketa yayasan sekolah At-taufik yang tidak kunjung selesai hingga berujun terganggunya aktifitas belajar mengakajar disekolah tersebut merupakan bentuk lemahnya penanganan sektor pendidikan di kota Bogor di bawah kepemimpinan Bima Arya. (axl)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut