Kunjungi Pameran Foto Pesantren di Tajurhalang, Sandiaga Uno : Santri Ponpes Bisa Bangkitkan Digitalpreuner

Sandiaga UnoPameran fotografi yang diadakan oleh Pondok Pesantren Ruhama Al Fajar Tajurhalang, mendapat pujian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.(foto: axl/net)

Tajurhalang, HRB – Pameran fotografi yang diadakan oleh Pondok Pesantren Ruhama Al Fajar Tajurhalang, mendapat pujian dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno ketika melakukan kunjungan ke ponpes tersebut, Kamis (25/8/2022). Terlebih lagi hasil-hasil foto yang dipamerkan oleh para santri, berhasil membuat takjub Sandiaga Uno.

Menurut Menparekraf, apa yang dilakukan oleh para santri dari Ponpes Ruhama Al Fajar ini, bisa membangkitkan gairah digitalpreuneur di kalangan pesantren. Karena, mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang ada saat ini.

“Inilah kebangkitan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren yang menjadi lokomotif dalam penciptaan 1,1 juta lapangan kerja baru tahun ini. Sehingga diperlukan peluang usaha seperti agro wisata maupun agro farming dengan memberikan fasilitas kamera, studio, dan program pelatihan pendampingan santri digitalpreuneur yang sedang kami jalankan,” kata Sandiaga.
Sandiaga mengapresiasi semangat para guru pesantren dalam menghadapi era industri 4.0 yang serba digital. Di antaranya perlu diciptakan terobosan bahwa santri Indonesia mampu memenangkan persaingan global dengan menghasilkan karyanya melalui fotografi.
“Saya melihat pesantren ini memiliki pendekatan antara santri dengan para ustadz maupun ustadzah dalam membangun wawasan fotografi mengenai peluang usaha persaingan global dengan menghasilkan karya-karya terbaik,” tuturnya.

Sementara itu, menurut Awaludin Arif selaku guru foto kegiatan, mengungkapkan untuk mendorong para santri terus bersemangat dalam meraih tujuan. Pameran tersebut tentang seruan raihlah segera layaknya seorang fotografer mengambil moment.

“Apresiasi yang menarik dari Pak Menteri mengenai seni dan budaya menjadikan semangat fotografi itu menjadi nilai dimata santri. Ini merupakan sebuah momentum yang menarik artinya peluang-peluang ini para santri dapat memiliki kesempatan yang sama,” jelasnya.

Baca juga:  Eksekusi Bangunan dan Lahan Sekolah Berlangsung Ricuh

Awaludin mengakui santrinya telah mendapatkan tawaran pekerjaan fotografer. Ia pun berharap adanya pameran ini dapat membangkitkan santri digitalpreneur yang bisa membawa manfaat nyata bagi Indonesia.

“Santri disini sudah ada yang menerima pekerjaan fotografer. Dengan ini saya berharap digitalpreneur melalui fotografi ini dapat membangkitkan jiwa kewirausahaan para santri,” akunya.

Dirinya pun menyadari, bahwa sebagian besar masyarakat banyak yang tidak menyangka jika foto-foto yang dipamerkan pihaknya itu merupakan hasil karya dari santri-santri binaannya.

Awaludin mengungkapkan, hasil karya foto yang dihasilkan pun menggunakan dua kamera kepunyaannya, yang digunakan secara bergantian dengan para santri.

“Ini kan ponpes yatim dan dhuafa, jadi orang tidak berpikiran bakal ada kegiatan fotografi, apalagi kamera juga tidak ada, karena mereka juga engga memiliki kamera, jadi saya menyediakan kamera yang bisa digunakan untuk mereka belajar, jadi mereka menggunakan kamera yang saya punya, kalau saya pake berarti cuma satu,” ungkapnya.

Dengan harapan, lanjut Awaludin, para santri ini nantinya bisa mendapat penghasilan dari bidang fotografi yang diajarkannya.

“Pasti ada menuju kesana komersil, supaya santri berfikir yatim dhuafa tapi juga bisa berkarya melalui fotografi dan menghasilkan tanda kutip materi, sudah ada juga dua orang santri yang ikut motret pernikahan jadi mereka mendapat pemasukan,” tandasnya. */Axl

Tags: