TANJUNGSARI, HRB – Para petani dari Lima Desa di Kecamatan Tanjungsari yang sebelumnya mengaku dirugikan pihak PT.Bogor Mineral, bersiap-siap melakukan aksi unjuk rasa ke Gedung Sate atau kantor Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) untuk mengadukan nasibnya kepada Gubernur Ridwan Kamil dan DPRD Provinsi Jabar.
Hal itu dilakukan karena hingga saat ini tidak ada upaya penyelesaian yang difasilitasi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sekaligus mengadukan penderitaan yang dialami oleh ribuan petani Kabupaten Bogor lantaran tidak bisa menggarap lahan sawahnya selama beberapa tahun terakhir.
Lembaga Perkumpulan Keuangan Negara (PKN) Bogor Timur, Ishak, menegaskan jika para Petani Tanjungsari akan segera melakukan unjuk rasa kembali dengan mendatangi Pemprov Jabar. Pejabat yang akan ditemui Gubernur, Wakil Gubernur beserta anggota DPRD Jabar.
“Pemkab Bogor tidak jelas, waktu di gedung DPRD perwakilan Pemkab meminta waktu hari Selasa sampai Rabu (14-15 Juni 2022), tapi kalau hari itu tidak ada kejelasan juga, maka para petani akan demo ke Pemprov dan sebagian ke kantor Pemkab Bogor,” kata Ishak kepada Rakyat Bogor, Senin (13/6/2022).
Menurut Ishak, sebelum adanya rencana unjuk rasa lanjutan itu, pihaknya bersama perwakilan petani yang ada di lima desa, akan melakukan musyawarah bersama guna persiapan aksi. “Malam ini kita lakukan musyawarah untuk persiapan demonya,” jelasnya.
Terkait dengan konflik petani melawan Bogor Mineral, Ishak juga meminta agar pihak Kecamatan setempat untuk tidak lepas tanggungjawab dan tidak tinggal diam dalam menyelesaikan persoalan yang selama ini diderita para petani tersebut.
“Kalau masalah itu, siapa yang duduk di wilayah ya tanggung jawab gitu. Kita sejauh ini, sebagai masyarakat terkesan gak direspon dan mereka sepertinya lebih condong ke perusahaan saja,” keluhnya
Soal ini, Sekcam Tanjungsari Suryana menjelaskan jika hal itu dianggap adanya upaya fitnah yang ditujukan ke Pemerintah Kecamatan. Menurutnya, masalah tersebut sudah dibahas dengan seluruh Kepala Desa, kepala UPT dan masyarakat dalam acara Rapat Minggon di pinggir Bendungan Irigasi Cibeet.
Bahkan saat itu, mereka juga menyusuri sungai Cikumpeni. “Ternyata ada fitnahnya juga, soal ini kan sebelumnya sudah dibahas bersama, bahkan dari perwakilan PT.Bogor Mineral atau PT MIP juga hadir dan memberikan solusi,” terangnya.
Suryana menjelaskan, karena PT. BM atau PT.MIP yang mengeluarkan ijinnya dari Pemerintah Provinsi, maka pihak Kecamatan Tanjungsari mengupayakan dengan berkirim surat ke Gubernur Jawa Barat. “Yang jelas kita sudah melakukan upaya itu semuanya,” tukasnya.
Catatan Rakyat bogor, ratusan hektar sawah milik petani yang ada di lima desa Kecamatan Tanjungsari, nyaris jadi hutan belantara. Pasalnya, hampir Dua tahun tidak diolah atau ditanami padi. Hal itu lantaran adanya dampak dari limbah PT.Bogor Mineral, produsen pemecah batu.
Warga dari perwakilan lima desa di Kecamatan Tanjungsari, menuntut untuk ditutupnya usaha tambang milik PT.Bogor Mineral produsen pemecah batu, karena dianggap telah mencemari Sungai Cikumpeni yang merupakan salahsatu sumber irigasi bagi lahan pertanian warga.
Selain itu, petani menilai tidak ada itikad baik dari pihak perusahaan untuk memperbaiki pembuangan limbah sisa tambang, meskipun sebelumnya sudah dimediasi DPRD Kabupaten Bogor, beberapa waktu lalu.
Dalam tunturan warga yang mayoritas bertani dari 5 desa yang ada di Kecamatan Tanjungsari ini, diantaranya ingin dikembalikannya irigasi kali Cikumpeni seperti semula, dan adanya ganti rugi kerugian rakyat dari 5 desa tersebut.
Berdasarkan fakta-fakta diatas, lembaga Pemantau Keuangan Negara (PKN) mendesak kepada pihak PT.Bogor Mineral untuk segera melaksanakan dan memberikan tuntan masyarakat dari 5 desa tersebut. (ASB)
Tags: Bogor, Mineral, Tanjungsari
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut