Longsor Lagi, Jembatan Bailey Cikereteg Hanya Bisa dilalui Sepeda Motor 

Jembatan Bailey CikeretegJembatan Bailey Cikereteg

Caringin, HRB– Jembatan bailey di Jalan Mayjen HR Edi Sukma yang telah difungsikan lebih dari sepekan, dan sebelumnya bisa dilalui kendaraan roda empat, kini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua atau sepeda motor saja. Kebijakan itu muncul karena di lokasi jembatan Cikereteg kembali mengalami longsor beberapa waktu lalu. 

KBO Satlantas Polres Bogor Iptu Ardian Novianto mengatakan, longsor kecil di bawah jembatan bailey tersebut merupakan dampak dari getaran pengerjaan tiang pancang di lokasi. Kata dia, jika jembatan sementara itu terus dilintasi kendaraan roda empat, khawatir kerusakan akan meluas. 

“Makanya sementara waktu hanya bisa dilalui oleh motor saja. Dan longsor terjadi dampak dari pengerjaan tiang pancang permanen. Karena getarannya menimbulkan longsoran kecil dan dikhawatirkan akan semakin meluas,” katanya, Sabtu (25/3) lalu. 

Ardian mengatakan, pemberlakuan kebijakan itu sesuai arahan dari PUPR. Untuk sepeda motor bisa melalui jembatan selama 24 jam. Sementara untuk angkutan umum, sistemnya menggunakan shelter atau menyambung.

“Kalau untuk para sopir angkot udah paham, mereka jadikan shelter. Yang dari Ciawi berhenti sebelum jembatan Cikereteg, kemudian yang mengarah Caringin jalan kaki menyeberangi jembatan mengarah ke pom bensin, kemudian ke arah Caringin,” terangnya.

Baca juga:  Bawaslu : Pendidikan Politik Bagi Generasi Muda Sangat Penting

Sementara untuk kendaraan pribadi, lanjut dia, kembali dialihkan melalui Tol Bocimi atau sejumlah jalur alternatif lainnya, seperti Ciderum-Citapen serta Pancawati-Tapos. 

Sebelumnya, pasca amblas, jembatan Cikereteg sempat ditutup total selama beberapa pekan. Tak lama setelah itu, Pemkab Bogor bersama PUPR membangun jembatan sementara (bailey) dan sudah bisa dilalui kendaraan dengan sistem buka-tutup arus serta mengatur jadwal dan jenis kendaraan yang boleh melintas.

Sementara bagi mobil berukuran besar, seperti truk dan kendaraan besar lainnya disarankan menggunakan jalur Tol Bocimi. 

“Kendaraan yang melintas juga diatur jenisnya, kemudian ada jadwal kapan kendaraan boleh melintas, ini yang perlu diperhatikan agar tidak terjadi hambatan,” kata Ardian saat itu. 

Sementara itu, Jamal, pengendara asal Cigombong berharap, perbaikan jembatan Cikereteg bisa dilakukan secara maksimal dan bisa selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama.”Ya mudah-mudahan bisa selesai dalam waktu yang tidak terlalu lama. Soalnya kasian juga kalau kelamaan, aktivitas pengguna jalan jadi terganggu,” tukasnya.(asz)

Tags: