Macet Di Parung Tak Kunjung Usai, Terminal Masih Belum Jelas

Parung, rakyatbogor.net – Semakin hari kemacetan di Parung, Kecamatan Parung yang tak kunjung usai, membuat masyarakat bersuara. Yaitu, berharap dan bertanya-tanya kapan Terminal Parung akan dibangun. Pasalnya masyarakat sudah terlalu lama menunggu wacana pembangunan terminal itu segera dibangun.

Padatnya arus lalu lintas di Jalan Raya Parung, tepatnya di depan Pasar Raya Parung, membuat kemacetan yang cukup panjang. Hal tersebut membuat aktivitas warga terganggu, bahkan untuk melintas ruas jalan tersebut setidaknya membutuhkan waktu 30 sampai 45 menit.

Pemerintah Kabupaten Bogor yang  dituntut untuk mempercepat solusi adanya terminal di kawasan Parung. Tapi sayang sampai saat ini wacana tersebut seperti mati suri. Dengan adanya terminal diharapkan tidak lagi terjadi kemacetan yang panjang.

“Sekarang berdoa saja ada mukjizat terminal itu dibangun. Entah oleh siapa dibangunya. Kebutuhan adanya terminal memang sangat penting. Karena kemacetan sudah seringkali terjadi apalagi saat hari kerja dan hari libur,” ujar warga Parung Sodik (44) kepada wartawan.

Hal senada diungkapkan pengguna jalan Samsul  (34) asal Depok. Menurutnya, percepatan pembangunan terminal Parung memang ditunggu. Harapannya, dapat mengurai kemacetan yang selama ini terjadi. “Kalau belum dibangun terminal atau pelebaran jalan, maka kemacetan tetap akan terjadi,” kata dia.

Sebelumnya pengamat transportasi dari Universitas Indonesia, Jack Subrata mengatakan, sudah selayaknya masalah kemacetan yang dikeluhkan warga bisa diberikan solusi oleh pemerintah. Apalagi jika itu ada di sebuah wilayah urban yang tingkat kepadatan penduduk dan intensitas lalu lintasnya sangat tinggi.

Baca juga:  Lengkapi Fasilitas untuk Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Brigjen TNI Rudy Saladin Tandai Pembangunan RS Salak

“Untuk mengatasi kemacetan itu, selain harus ada terminal utama, pemerintah daerah juga bisa mempersiapkan jalur feeder (penumpang-red) atau terminal-terminal kecil. Itu bisa dikerjasamakan dengan pemda lain di sekitarnya,“ ujar pria yang juga Dosen Fakultas Teknik UI ini.

Jack menjelaskan, dalam konsep transportasi publik, sangat dibutuhkan rencana dan sistem yang visioner. Sehingga mampu membaca potensi masalah dan mencari solusi secara menyeluruh dan bermanfaat dalam waktu jangka panjang. “Perlu adanya konsep transit oriented development,“ sambungnya.

Jack juga menambahkan, secara prinsip pembangunan sebuah terminal di satu kawasan padat lalu lintas memang sangat penting. Namun harus diantisipasi hal lainnya, seperti adanya titik kumpul kendaraan baru. Karena keluar masuknya berbagai moda transportasi, lanjut Jack, akan menjadi masalah atau hambatan bagi arus lalu lintas. Apalagi biasanya, pembangunan terminal akan diikuti oleh pembangunan lainnya seperti toko, ruko, gedung sarana publik dan lainnya.

“Jadi meski sangat penting adanya terminal, tetap harus dicari solusi dan kebijakan yang komprehensif dan dirumuskan secara profesional,” tutup Jack. Yon