Maraknya Objek Wisata Dan Villa, Petani Pamijahan Mulai Kesulitan Air

Pamijahan, rakyatbogor.net Puluhan hektar tanaman padi di Desa Gunung Bunder II Kecamatan Pamijahan terancam gagal panen. Karena sumber air untuk para petani di Desa Gunung Bunder II sudah mulai berkurang. Hal itu, disebabkan di kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak sudah banyak berdiri villa dan kawasan  objek wisata.

” Para petani sudah mulai kesulitan air untuk mengairi sawah. Sebab, sumber airnya sudah dibagi bagi untuk mengairi berbagai tempat wisata dan Villa,” kata Saja ( 69), warga Kampung Masjid RT 5/3 Desa Gunung Bunder II Kecamatan Pamijahan.

Menurut Saja, satu satunya  sumber air untuk mengairi lahan pertanian di wilayahnya, adalah sumber air dari Kawah Ratu, Gunung Salak. Namun, sehubungan di sepanjang aliran sungai yang bersumber dari kawah ratu itu,  sudah banyak  berdiri kawasan objek wisata. Salahsatunya objek wisata Curug Ngumpet. Sedangkan, Curug Ngumpet tersebut, kata dia,  posisinya ada dihilir. Sedangakan irigasi untuk mengairi sawah ada di hulunya. “Ya, kalau di hilirnya ada kawasan wisata air terjun Curug Ngumpet. Tentunya wisata tersebut, tidak boleh kekurangan air. Sehingga cadangan air untuk mengairi sawah jadi terganggu. Karena harus dibagi bagi. Sedangkan lahan pertanian di daerah kami mencapai kurang lebih 20 hektar,” kata Saja.

Baca juga:  Unitex Judo Club Bogor Juara Umum RBC Open 2023

Saja berharap, kawasan Taman Nasional Gunung Salak yang selama ini menjadi sumber air untuk mengairi lahan pertanian. Tidak terganggu dengan adanya aktivitas objek wisata dan villa. Karena hal itu akan mengganggu resapan air.

” Sepengetahuan kami, kalau kawasan taman nasioanal penjagaannya harus ketat. Jangan sampai ada pihak pihak yang menggangu kawasan tersebut,”ujarnya. ( HN)