Merasa Dianaktirikan Warga Selatan Kekeuh Minta Cerai Dari Kabupaten Bogor

Ciawi, rakyatbogor.net – Jarak tempuh yang jauh menuju pusat pemerintahan untuk melakukan berbagai kepengurusan administrasi, serta berbagai persoalan lainnya, hingga kini masih menjadi salah alasan warga di wilayah Selatan melepaskan diri dari Kabupaten Bogor.

Karena wilayah yang terdiri dari tujuh Kecamatan yakni, Kecamatan Tamansari, Cijeruk, Cigombong, Caringin, Ciawi, Megamendung, dan Cisarua itu  secara geografis berbatasan langsung dengan  kota Bogor, Kabupaten Sukabumi serta  Kabupaten Cianjur.

Seperti diungkapkan, Sekertaris Jenderal (Sekjen) Aliansi Masyarakat Bogor Selatan (AMBS) Azet Basuni yang menyebut beberapa alasan itu cukup mendasar.

“Kalau ke mengurus administrasi harus selalu ke Cibinong, selain jarak tempuh yang jauh, ke sana tuh hanya menghabiskan waktu saja,” ujarnya Selasa (4/1/2022).

Alasan lainnya, lanjut dia, yang membuat  masyarakat Bogor selatan ingin menjadi kabupaten mandiri adalah persoalan pembangunan yang dianggap kurang merata.

“Untuk tahun ini saja, di wilayah Bogor Barat telah dibangun beberapa Taman tematik untuk kepentingan masyarakatnya, tapi tak satupun taman yang dibangun di wilayah selatan Kabupaten Bogor,” tandas Azet.

Baca juga:  Sambangi Warga, Kapolsek Cijeruk Bagikan Paket Sembako

Padahal menurutnya, seharusnya di wilayah Selatan Kabupaten Bogor juga dibangun alun-alin. Karena selain bisa menyokong industri pariwisata juga bisa menjadi kebanggan atau ikon masyarakat.

“Selatan kan identik dengan kawasan wisata, tapi soal alun-alun saja kok seolah tidak dipikirkan. Padahal itu sangat penting sebagai penunjang kawasan pariwisata,” bebernya.

Ujang Khamun, aktivis AMPB lainnya juga berpendapat sama. Bahkan menurutnya Pemkab Bogor seperti menganaktirikan wilayah selatan.

“Iya lah kami seperti di anak tirikan, jadi wajar saja kalau masyarakat Bogor selatan ingin ‘cerai’ dari Pemkab Bogor.

Lanjut dia, dengan menjadi Kabupaten Mandiri, seridaknya Bogor Selatan bisa menentukan nasibnya sendiri dan tidak perlu selalu menunggu uluran tangan dari Pemkab Bogor.(asz)