Minyak Goreng (Masih) Langka  

Cileungsi, rakyatbogor.net – Kendati pemerintah sudah berupaya untuk mengadakan minyak goreng, namun sejumlah warga di Cileungsi, Kabupaten Bogor mengaku masih kesulitan mendapatkan komiditi utama dalam Sembilan bahan pokok ini.

Ironisnya, hal ini juga berdampak pada kenaikan harga, dimana sebelumnya Rp19 ribu per-liter kini menjadi Rp20 ribu per-liternya. “Untuk minyak goreng subsidi belum ada. Kita sudah mulai kesulitan jual karena harga,” papar Sani, salah seorang pedagang.

Diketahui, pemerintah melalui Kementerian Perdagangan memberlakukan aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) bagi minyak goreng curah hingga kemasan premium. Harga minyak goreng mulai dari jenis minyak goreng curah, minyak goreng kemasan sederhana, dan minyak goreng kemasan premium memiliki harga yang berbeda-beda.

Dimulai dari harga minyak goreng curah Rp 11.500 per liter. Kemudian harga minyak goreng kemasan sederhana Rp 13.500 per liter. Serta harga minyak goreng kemasan premium Rp 14.000 per liter.

Pengamat Ekonomi Universitas Hasanuddin (Unhas) Dr Anas Iswanto Anwar Makatutu angkat bicara soal kelangkaan minyak goreng di Makassar. Menurut Anas, kelangkaan minyak goreng bakal memicu inflasi. “Bisa membuat inflasi tinggi. Artinya barang-barang yang lain nanti bakal naik dipacu oleh minyak goreng,” kata Anas seperti dikutip dari Tribun-Timur.com, Selasa (1/2/2022).

Baca juga:  Desa Sukanegara-Sukasirna Jonggol Langganan Becek

Anas menyarankan pemerintah untuk segera menindak jika ada oknum yang menahan minyak goreng sehingga langka di pasar. “Cari penyebab suplay berkurang. Apakah dari pabrik atau distributor, atau pedagang siapa yang membuat barang itu kurang. Kemudian ditindak tegas,” jelas Anas.

Anas pun menilai kelangkaan minyak goreng bakal memicu kenaikan harga barang lainnya.

Bahkan, kata dia, barang yang tidak ada hubungannya dengan minyak goreng pun bakal ikut naik.

“Baik berhubungan langsung dengan minyak goreng maupun yang tidak berhubungan langsung minyak goreng, tetapi atas dasar kelangkaan minyak goreng, yang lain ikut-ikutan naik,” jelasnya.

Olehnya, Anas mengatakan bahwa pemerintah harus menyelesaikan secara cepat terkait kelangkaan minyak goreng. “Ini potensi terjadinya inflasi. Makanya harus cepat diselesaikan menurut saya,” tutup Anas. (Asb/*)