MUI Kota Bogor Tolak Keberadaan Holywings Menjadi THM

Kota Bogor, rakyatbogor.net – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bogor menolak keberadaan Holywings, apabila tempat usaha yang berlokasi di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur itu beroperasi menjadi Tempat Hiburan Malam (THM) di Kota Bogor. Penolakan ini disampaikan langsung Komisi Dakwah MUI Kota Bogor, Hasbulloh.

“Secara Pribadi saya mengapresiasi pernyataan Wali Kota Bogor yang menyatakan tidak mengizinkan THM Holywings (beroperasi) di Kota Bogor. Karena menurut data dari DPMPTSP Kota Bogor, sudah terlalu banyak THM di Kecamatan Bogor Timur dan jaraknya sangat berdekatan sekali,” kata Hasbulloh, Senin (10/1).

Untuk itu, Komisi Dakwah MUI Kota Bogor ini mendukung langkah Wali Kota Bogor, Bima Arya untuk tidak memberikan izin operasional bagi Holywings apabila beroperasi menjadi THM. Apalagi rencana pembangunan THM Holywings ini sendiri sangat berdekatan di seberang Pusat Pengembangan Islam Bogor (PPIB), Sekretariat MUI Kota Bogor dan Masjid Raya Bogor.

Belum lagi, dijelaskan Hasbulloh, Wali Kota Bogor pernah menyampaikan di depan MUI Kota Bogor pasca melakukan sidak ke THM pada tahun lalu, bahwa kontribusi THM terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Bogor sangat rendah.

“Jadi saya mendukung agar wali kota terbuka terhadap investasi, namun yang memang sesuai dengan visi Kota Bogor menjadi kota yang ramah keluarga (hanya cafe dan restoran),” ujar Komisi Dakwah MUI Kota Bogor.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor, Bima Arya menggeruduk pembangunan Holywings yang berlokasi di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor pada Minggu (9/1). Kedatangan Bima Arya diklaim sebagai respon karena Holywings akan segera beroperasi. Bima mengaku datang ke sini karena merespon informasi yang beredar bahwa Holywings sedang dibangun dan akan beroperasi

Dari hasil peninjauan yang dilakukan ke Holywings, Bima Arya dibuat kaget dengan konsep yang dibuat pihak pengelola Bogor. Sebab, konsep yang ditawarkan tidak jauh berbeda dengan Holywings yang ada di tempat-tempat lain. Atas temuan itu, Bima Arya mengingatkan pengelola Holywings agar mengikuti visi yang ada di Kota Bogor. Sebab, dari yang pihaknya amati selama ini, Holywings memiliki banyak sekali catatan dan persoalan.

Baca juga:  Belasan Spanduk Liar Dicopot Satpol PP Parung

“Ya saya lihat memang sama seperti konsep Holywings di tempat-tempat lain, walaupun saya belum pernah ke sana. Tapi saya pelajari lihat gambar, lihat videonya, ya ada tempat untuk menyimpan miras, ada stage perform,” ucapnya.

“Karena itu apabila Holywings dibuka di Kota Bogor dan konsepnya sama seperti konsep yang ada di kota-kota lain, kami tidak akan mengizinkan Holywings beroperasi di Kota Bogor. Itu jelas, itu clear. Karena tidak sejalan dengan visi Kota Bogor. Tidak sejalan juga dengan karakter Kota Bogor,” ingatnya.

“Pemilik sudah menyanggupi, berjanji akan menyesuaikan itu. Jadi walaupun kami dengar akan beroperasi, tetapi saya minta tidak dulu dibuka sebelum kita pastikan konsepnya sesuai dengan karakter Kota Bogor. Kota yang religius, kota untuk keluarga. Jadi silakan menyesuaikan konsepnya,” ujar Bima Arya.

Sementara itu, saat wartawan hendak meminta keterangan kepada salah seorang manager keamanan Holywings, pria yang mengenakan batik tersebut enggan berkomentar terkait kedatangan dan permintaan Pemkot Bogor. Pantauan di lapangan, bangunan yang berlokasi di Jalan Pajajaran itu terlihat memang belum selesai 100 persen. Sejumlah pekerja juga terlihat masih bekerja baik di dalam maupun luar bangunan.

Sementara, di salah satu bangunan yang didatangi Bima Arya, terlihat konsep di dalam bangunan ada pelataran cukup luas yang dikelilingi kursi dengan bangunan berbentuk panggung. Bahkan, terpasang lighting cukup besar di atas bangunan seperti panggung itu. Sedangkan, di bagian atas masih terlihat kosong tanpa ada barang apapun.ahp