JONGGOL, HRB – Empat belas ekor sapi di lingkungan Pasar Hewan Jonggol yang sebelumnya terpapar wabah penyakit mulut dan kaki (PMK), dinyatakan mulai membaik.
Penanganan telah dilakukan oleh petugas kesehatan hewan dari Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakan) Kabupaten Bogor.
Hal itu dikatakan Kepala Unit Pol PP Kecamatan Jonggol, Dadang, kepada Rakyat Bogor, Minggu (29/5/2022).
“Betul, 14 ekor sapi yang sebelumnya positif terpapar wabah PMK, kini mulai membaik. Mudah-mudahan segera sembuh,” kata Dadang.
Menurut Dadang, Petugas UPT Puskeswan Jonggol masih melakukan monitoring dan perawatan hingga dinyatakan sembuh.
Menurutnya, meski 15 ekor sapi lainnya yang bergejala sudah dinyatakan negatif PMK, jajarannya terus memantau secara ketat.
“Petugas terus memeriksa kandang atau lapak-lapak penampungan hewan ternak lainnya, baik yang untuk konsumsi, aqiqah maupun keperluan qurban. Sementara untuk pasar hewan masih kita tutup sampai ada informasi lagi dari Disnakan,” ujarnya.
Dadang melanjutkan, Muspika Jonggol juga hingga kini masih terus melakukan monitoring di setiap peternakan yang ada di Jonggol bersama dinas terkait.
“Diharapkan wabah segera berakhir, perekonomian warga kembali berjalan,” ujarnya.
Secara terpisah, Kepala Disnakan Kabupaten Bogor, Otje Subagdja, mengatakan pihaknya sudah sejak jauh hari melakukan antisipasi soal wabah PMK ini.
Ketika virus ini masuk ke Kabupaten Bogor, langkah-langkah penanganan pun langsung dilakukan.
“Kita berusaha antisipasi dari jauh hari dengan membentuk tim, membuat edaran kewaspadaan dini dan sosialisasi hingga menyiagakan petugas untuk membantu masyarakat jika ingin memeriksakan hewan ternaknya,” kata Otje.
Otje menyebutkan, sejauh ini, ada 14 sapi yang terkonfirmasi positif PMK. Atas hal itu, Plt Bupati Bogor langsung memerintahkan penutupan sementara pasar hewan yang ditemukan kasus PMK.
Hal ini juga sesuai edaran Kementan agar virusnya tidak menyebar kemana-mana. Karena kalau kita tidak tutup, pasti datang lagi hewan ternak dari daerah lain, nanti takut menularkan atau membawa lagi virus.
“Lockdown 14 hari itu sesuai masa inkubasi virus. Jadi ini menyeimbangkan ekonomi harus jalan tetapi penyakit juga harus terkendali karena sangat cepat menular. Mudah-mudahan ini bisa cepat selesai,” kata Otje. (Asb)
Editor: Muzakkir
Tags: Dinas Peternakan dan Perikanan, Jonggol, Kabupaten Bogor, Pasar Hewan Jonggol, PMK, sapi
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut