Musrenbang Kecamatan Cijeruk Diprotes Tomas

Cijeruk, rakyatbogor.net – Kegiatan musyawarah rencana pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musren RKPD) Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, menuai pertanyaan sejumlah pihak. salah satunya muncul dari Indra Surkana, tokoh warga Desa Cijeruk yang mempertanyakan kegiatan tersebut hanya dihadiri beberapa tokoh atau perwakilan desa saja.

“Harusnya semua tokoh itu hadir dan diundang di kegiatan musrenbang. Sebab, pelaksanaan musrenbang untuk program pembangunan di wilayah Cijeruk tahun 2023 nanti itu untuk masyarakat, bukan hanya untuk segelintir orang atau kelompok saja, juga bukan untuk pemerintah saja,” cetusnya.

Terlebih, kata dia, kegiatan itu untuk membahas semua pengajuan berbagai program pembangunan yang ada di semua desa di Kecamatan Cijeruk.

“Ini kan kaitan dengan rencana program pembangunan yang akan dilaksanakan di sembilan desa tahun 2023 nanti. Idealnya semua unsur atau elemen dan tokoh itu diundang. Dan kalaupun ada tokoh yang hadir, tokoh yang mana dulu,” tandasnya.

Karena menurutnya, kategori tokoh itu luas dan banyak klasifikasi nya. Seperti tokoh masyarakat, itu harus bisa mewakili aspirasi masyarakat di wilayahnya. Lain lagi kalau tokoh agama, minimalnya harus memiliki pondok pesantren dan juga santri dengan jumlah banyak.

Baca juga:  Berusia Tua, Jembatan Batulayang Masih Bisa digunakan

“Ada juga tokoh dari kalangan pengusaha dan tokoh politisi. Itu juga harus diundang dalam kegiatan Musrenbang,” imbuhnya.

Ia pun menyayangkan pihak kecamatan yang tidak mengundang para tokoh secara keseluruhan. Karena menurut dia, di setiap desa terdapat tokoh masyarakat, tokoh agama, akademisi, praktisi serta berbagai jenis profesi lainnya.

“Ya mereka para tokoh yang mewakili berbagai aspirasi dari masyarakat. Dan mereka yang tahu persis apa yang menjadi kebutuhan warga. Jadi sekali lagi saya tegaskan, kalaupun ada tokoh yang hadir atau diundang dalam kegiatan itu, tokoh yang mana dulu. Karena di Kecamatan Cijeruk itu banyak, harusnya mereka semua diundang. Itu saja sih,” pungkasnya.

Indra pun menegaskan kembali, dirinya tidak bermaksud mengkritisi kegiatan, melainkan jumlah peserta yang hadir dalam kegiatan tersebut hanya sedikit.

“Kalau kegiatan jelas positif, saya hanya mengkritisi jumlah peserta yang hadir saja. Tokoh banyak kok yang diundang cuma sedikit,” tukasnya. (asz)