Cibinong, rakyatbogor.net – Sebagai organisasi sosial keagamaan, Nahdatul Ulama (NU) diharapkan banyak berperan dan memperluas kiprahnya dalam banyak kegiatan dan isu kemasyarakatan di Kabupaten Bogor.
Kegiatan pengabdian tidak hanya terbatas acara keagamaan, tapi perkuat berbagai sektor. Hal ini dikatakan Bupati Bogor, Ade Yasin pada acara Hari Lahir (Harlah) Nahdlatul Ulama, di Gedung PCNU Kabupaten Bogor, Cibinong, Ahad (30/1/2022).
Lebih lanjut, Ade juga menyebut NU yang didirikan tahun 1926 dan akan mencapai 100 tahun pada tahun 2026. Berbagai rintangan, tantangan, cobaan, sejarah dan pengabdian bagi umat, bangsa dan negara sudah dilalui oleh NU. Indonesia sampai hari ini merdeka salah satunya hasil perjuangan NU. Para santri dan ulama sama-sama berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
“NU sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia bahkan mungkin di dunia, masih memiliki pekerjaan yang banyak, salah satunya perkembangan teknologi digital. NU harus bermetamorfosis mengikuti perkembangan zaman. Nilai-nilai baru bisa berguna untuk umat ketika kita mampu menyesuikan diri dengan baik. Istilahnya kita rawat nilai tradisi lama yang baik, dan juga kita adaptif dan inovatif terhadap tradisi yang baru,” kata Ade.
Ade menyebutkan, tantangan NU dalam menghadapi tantangan keumatan, pertama kita harus waspadai fenomena Islam radikal. Para tokoh NU di masing-masing lingkungannya harus selalu waspada, kita minta kepada RT dan RW tetap memberlakukan wajib lapor kepada para pendatang. Waspadai lingkungan kita masing-masing, mudah-mudahan Kabupaten Bogor babas dari radikalisme dan terorisme.
“Kemudian, peran kyai harus lebih masif turun ke masyarakat, karena sekarang ini banyak anak-anak muda yang sedang mencari jati dirinya, salah langkah dalam menentukan arah dan sikap. Ketika kasus Covid-19 kembali melandai nanti, para kyai, ustadz dan ustadzah, kembali lagi keliling mengisi majelis-majelis talim, jangan sampai karena ada kekosongan akhirnya diisi oleh kelompok yang tidak bertanggung jawab. Kita tidak ingin negara kita diobrak-abrik oleh orang-orang yang hanya punya kepentingan sendiri dan kelompoknya,” jelas Ade.
Ade menambahkan, NU harus jadi yang terbesar, dan eksis di Kabupaten Bogor, NU memiliki kekuatan, punya lembaga-lembaga yang harus terus diperkuat. NU harus bersikap tepat di tengah-tengah perkembangan digital, jangan sampai terpengaruh pada isu-isu hoaks, karena begitu masifnya orang-orang yang menyalahgunakan perkembangan teknologi ini. Kemudian sikap toleran, dan tegak lurus, menjunjung tinggi perilaku adil di tengah-tengah masyarakat harus dimiliki oleh kader NU.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PC NU) Kabupaten Bogor, KH. Aim Zainudin mengungkapkan, Harlah ini digelar dalam menyongsong 1 abad NU. “Kita bertasyakur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala atas hadirnya Nahdlatul Ulama, kita memohon kepada Allah agar NU semakin besar manfaatnya bagi agama, nusa dan bangsa, tentu juga bagi masyarakat dan umat,” paparnya.
Menurutnya, jika merunut kepada pendirian Nahdlatul Ulama, NU harus bisa menjadi solusi setiap persoalan agama, bangsa, dan masyarakat. “Saya ingin seluruh unsur Nahdlatul Ulama di Kabupaten Bogor menjadi solusi di ranahnya masing-masing. Saya sering tekankan agar pengurus NU jangan menjadi persoalan, Insyaallah di Kabupaten Bogor tidak ada yang demikian,” ungkap Aim.
Aim menambahkan, solusi kebangsaan menjadi pembahasan di setiap Muktamar NU. Hasil muktamar kemarin, yakni bagaimana NU berkontribusi untuk mengikis intoleransi ekonomi yang masih terjadi di negeri ini. Karenanya tagline kemandirian didengungkan kembali dengan harapan agar warga NU bergerak untuk memperkuat ekonomi, memperkuat jaringan, sehingga dalam segala hal NU bisa mandiri. (fuz)
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut