Babakan Madang, rakyatbogor.net – Kesemrautan dan buruk nya kualitas pangan yang di bagikan kepada masyarakat penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kabupaten Bogor masih terus terjadi, kali ini dirasakan Warga Desa Karang Tengah kecamatan Babakan Madang.
Sejumlah warga penerima bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Kecamatan Babakan Madang mengeluhkan kualitas pangan berupa telor ayam yang diterimanya tidak layak konsumsi dan bau busuk.
Selain kualitas pangan yang buruk, pembagian Pangan Non Tunai tersebut juga dilakukan di kantor Balai Desa, yang seharusnya Pemberian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dibagikan di e-Warung yang di tunjuk oleh Pemerintah.
Panji, salah seorang warga Desa Karang Tengah mengatakan, jika Pembagian Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) tersebut dilaksanakan di Kantor Desa setempat dan dilakukan oleh Pegawai atau Staf Desa.
“Pembagian sembako program BPNT dilakukan di kantor desa Karang Tengah dengan beberapa staf desa. Selain itu kartu ATM Sembako Bank Mandiri juga di gesek di kantor desa.ini kan aneh?, biasanya juga di E-warung yang di tunjuk”. Jelas Panji.
Selain telor busuk, buah jeruk yang kecut yang tidak bisa dimakan,dan kacang ijo yang tidak layak konsumsi, serta pelayanan yang dikuasi oleh Pegawai Desa, tidak meratanya jumlah pangan yang diberikan kepada penerima manfaat dikeluhkan Panji dan warga lainnya.
“Saudara saya yang mendapatkan bantuan tersebut berupa beras, buah jeruk yang kecut gak bisa dimakan, kacang ijo dan telor yang hampir sebagian besar busuk gak bisa konsumsi,” kesalnya Panji.
“Barang yang diterimanya juga beda beda, ada yang terima 4 karung beras ada yang terima hanya sekarung beras tanpa ada keterangan jelas dari Bank Mandiri maupun TKSK kecamatan Babakan Madang”jelas Panji.
Meski Ia dan sejumlah warga Penerima Manfaat lainnya sudah mengeluhkan kondisi pangan yang buruk dan tidak meratanya pembagian BPNT kepada Pemerintah Desa setempat, namun hingga saat ini belum juga di respon, bahkan salah seorang kepala dusun di Desa Karang Tengah meminta Panji dan warga lainnya yang mengeluhkan kondisi pangan tersebut untuk tidak berbicara banyak.
“Soal telor yang busuk ini sudah di adukan ke desa namun desa tidak respon, dan Kadus 1 lah yang respon dan dibilang jangan sampai berisik nanti di ganti katanya,” tutur Panji. (djm)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor