Ciawi, rakyatbogor.net – Masuknya varian Omicron ke wilayah Bogor menyisakan kekhawatiran bagi masyarakat lainnya yang berada di luar disejumlah wilayah, salah satunya wilayah Selatan Kabupaten Bogor. Namun sepertinya masyarakat di wilayah ini masih bisa bernafas lega, karena varian baru Covid-19 itu belum merambah ke wilayah Kabupaten Bogor.
Hal itu bertolak dari tidak adanya pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi selama sepekan terakhir. Termasuk virus Omicron yang kini mulai menyebar. Tak ada satu pasien pun yang di rawat di rumah sakit plat merah ini karena terpapar virus tersebut.
Seperti dituturkan Direktur utama RSUD Ciawi, dr. Tsani Musyafa yang menyebutkan, ruangan khusus pasien Covid-19 saat ini masih kosong.
“Alhamdulilah sudah tidak ada lagi pasien Covid-19 di RSUD Ciawi. Dan mudah-mudahan tidak ada lagi kasus baru,” ujar dr. Tsani kepada wartawan, Selasa (11/1/2022)
Meski demikian, pihaknya tetap mengantisipasi adanya pasien virus Omicron. “RSUD Ciawi sudah siap kalau memang nanti ada pasien virus Omicron,” pungkasnya.
Sementara itu, menanggapi adanya pelancong asal Depok yang terpapar Omicron setelah berkunjung dari kawasan Puncak, Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kecamatan Cisarua Ivan Pramudia menilai banyak yang belum melihat pernyataan Walikota Depok secara utuh.
“Saya tuh dikasih tahu media soal kasus yang menyebutkan ada warga terpapar sepulang dari Puncak. Dan pernyataan pak walikota juga belum utuh,” ujar Ivan yang baru beberapa pekan mengisi posisi Camat Cisarua itu.
Namun begitu, pihaknya tetap akan melakukan upaya-upaya pencegahan seperti melayangkan surat edaran ke lokasi obyek wisata untuk mengingatkan kembali pentingnya penerapan protokol kesehatan (prokes).
“Minimal besok lusa kita siapkan edaran di tempat wisata termasuk mengingatkan kembali,” ucapnya.
Namun dari pantauan di lapangan, semua tempat wisata maupun hotel dan restoran di kawasan Puncak,sudah mengikuti tahapan PeduliLindungi.
“Termasuk wajib masker dan segala macam aturan prokes sudah kita terapkan ya,” terangnya
Namun kata dia, karena kawasan Puncak sebagai destinasi wisata skala internasional, pihaknya tidak bisa membatasi siapapun untuk masuk ke kawasan berhawa sejuk tersebut.
Ia pun meyakini jika warga Depok yang merupakan satu keluarga tersebut sebenarnya sudah terpapar sebelum masuk ke kawasan Puncak.
“Jadi ke Puncak itu membawa, Bukan datang ke Puncak kemudian di Puncak tertular. Atau puncak menularkan. Ini yang harus dipahami masyarakat,” tegasnya.
Yang jelas, lanjut dia,bSatgas Covid-19 Kecamatan Cisarua akan terus mengingatkan teman-teman pengusaha atau pelaku wisata untuk tetap menjalankan prokes sesuai aturan.
“Ekonomi puncak ini baru menggeliat lagi. Jangan sampai karena ada varian seperti ini kita harus mundur lagi.Kasihan pengusaha dan masyarakat yang sudah lama terpuruk akibat pandemi,” ungkapnya.
Namun sambung dia, pihaknya berjanji akan membuka diri serta siap bekerjama jika Satgas Covid-19 Kota Depok mengirimkan tracing ke Puncak.(asz)
-
Kirab Merah Putih 1001 Meter Akan Dihelat Di Kebumen, Catat Tanggalnya
-
Distributor Kopgim Tandatangan SPJB dengan Kios Pupuk Bersubsidi Bogor
-
Pengumuman PSU DPKPP
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor