Pedagang di Wisata Gunung Batu Hanya Bisa Pasrah

SukamakmurKebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) maupun Ganjil Genap yang diterapkan pada weekend atau akhir pekan membuat para pedagang di lokasi wisata Gunung Batu, Jonggol tak bisa berbuat banyak. Mereka hanya bisa pasrah menerima nasib yang kian tak menentu seiring dengan implementasi kebijakan tersebut.

Seperti diakui, Diah (40) seorang pedagang kopi dan jajanan di lokasi itu mengaku, kebijakan tersebut sangat berimbas bagi para pedagang di objek wisata. “Sepi semenjak corona, ditambah banyak tempat wisata,” ujarnya, Minggu (5/12/2021).

Untuk dapat berdagang di lokasi ini, Diah mengaku setiap minggunya harus membayar Rp120 ribu kepada pemilik cafe dekat Gunung tersebut. Menurutnya, ada puluhan orang pelaku usaha di area Gunung Batu ini yang terdampak, terdiri dari pedagang jenis warung kecil-kecilan.

Baca juga:  Bikin Macet! Petugas diminta Larang Kendaraan Masuk Jalur Alternatif Saat One Way

“Meski demikian, sebagai oedagang kecil, kami hanya bisa pasrah dan berharap situasi kondisi perekonomian kembali normal,” harapnya.

Hal serupa juga diutarakan pedagang lainnya, Rahman (54). Menurutnya, jika kondisi usaha di wilayah tersebut masih belum normal. “Masih belum ada peningkatan seperti sedia kala. Mungkin karena posisi wisatanya yang terlalu jauh dan kondisi ekonomi yang belum begitu pulih,” ujarnya.

Pantauan di lokasi, terpantau ada beberapa warung yang diduga hanya dijadikan tempat berpacaran anak-anak sekolah. Hal ini pun sangat disayangkan jika warung-warung tersebut tidak digunakan sebagaimana mestinya. (Asb)