Ciawi, HRB – Sejumlah pedagang oleh – oleh di sepanjang jalur Bogor – Ciawi – Sukabumi (Bocimi) atau Jalan Raya Mayjen HR Edi Sukma, mengeluhkan sepinya kunjungan sejak beberapa waktu terakhir.
Lapak mereka yang biasanya ramai saat hari kerja atau pun hari libur kini malah sepi pengunjung. Hal itu pun membuat penghasilan mereka menurun drastis.
Seperti dikeluhkan Syarif, pedagang oleh – oleh di Bakom, Kecamatan Ciawi yang mengaku lapaknya sepi pengunjung. Bahkan saking sepinya, dagangannya yang terdiri dari berbagai hasil bumi kerap membusuk dan tak bisa dijual lagi.
“Yang saya jual sebagian banyak adalah hasil bumi seperti pisang, singkong, pepaya dan ubi jalar. Dulu sih memang berjalan lancar apalagi saat hari libur, tapi sekarang makin sepi, bahkan kadang sama sekali tidak ada yang belanja,” katanya.
Ia pun mengaku tak putus asa dengan terus berjualan. Namun karena makin hari makin sepi, akhirnya ia pun berencana untuk tidak lagi berjualan lagi karena semakin merugi.
“Awalnya saya mencoba bertahan dengan sedikit modal yang tersisa. Tapi jika tidak ada perubahan dan selalu merugi untuk apa diteruskan juga,” ujarnya.
Syarif menduga, sepinya pembeli dikarenakan para pengendara lebih memilih menggunakan tol ketimbang jalur lama.
“Dulu sih iya ada saja yang mampir belanja, apalagi pada hari libur banyak tamu dari Jakarta. Kalau sekarang setelah adanya Tol Bocimi, yang mampir sudah sangat jarang,” terangnya.
Abeng, pedagang lainnya di Kampung Ranji, Desa Teluk Pinang Kecamatan Ciawi, juga mengakui hak serupa. Menurutnya sejak ada tol, lapak buah nya mendadak sepi pengunjung.
“Iya saat ini kami merasakan sangat banyak perubahan, tidak seperti dulu lagi. Kenapa kami bertahan, karena emang ini satu – satunya usaha andalan kami. karena saat musim durian masih ada yang belanja disini,” tandasnya.(wan)
Tags: Jalur Bocimi, Pedagang Oleh-Oleh
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut