Caringin, HRB – Tidak adanya lampu penerangan dan rambu di lokasi proyek perbaikan jembatan Cikereteg, tepatnya di KM 14, Jalan Raya HE Sukma, Kabupaten Bogor, mengakibatkan seorang pengendara roda dua terjatuh karena menabrak tumpukan ban yang berada di bagian depan seng proyek.
Meski tak mengalami luka-luka, namun korban yang diketahui bernama Adi, warga Kota Bogor itu menyayangkan tidak adanya upaya dari pihak PUPR dan pelaksana untuk mengantisipasi berbagai hal yang dapat memicu kecelakaan pengguna jalan.
“Gak kelihatan, karena di lokasi gak ada lampu. Saya baru sadar ternyata ada seng proyek setelah jarak dekat, makanya saya mendadak rem motor, lalu jatuh di tumpukan ban, ,” kata Adi, Senin (9/1/2023.
Kata dia, beruntung saat itu tidak ada kendaraan di belakangnya, karena jalan dalam kondisi sepi saat dini hari. Namun ia mengaku khawatir, jika di lokasi tidak segera dipasangi lampu, dapat memicu kecelakaan pengendara lain.
“Bahaya lah kalau dibiarkan seperti ini. Masa sih pihak proyek gak kepikiran pasang lampu, harusnya mereka prepare agar tidak membahayakan. Kalau ada mobil atau kendaraan besar yang nabrak lokasi gimana,” tandasnya.
Zaenal, pengendara lainnya juga mengeluhkan hal serupa. Bahkan ia mengaku nyaris mengalami kejadian yang sama. Kondisi jalan yang gelap ditambah tidak adanya lampu di lokasi proyek membuatnya kendaraannya nyaris menabrak pembatas proyek.
Seharusnya kata dia, pihak pelaksana memperhatikan sisi keamanan pengendara dengan memasang penerangan di lokasi. Karena jika dibiarkan bisa mencelakai pengguna jalan, termasuk pekerja proyek.
“Harus diperhatikan dong. Jangan sampai mengabaikan keselamatan pengguna jalan. Dan proyek itu tidak mungkin sebentar. Pokoknya harus diperhatikan sisi keamanannya, harus safety,” tukasnya.
Sebelumnya, Saprudin Jepri, tokoh masyarakat Kecamatan Caringin turut menyoroti amblasnya ruas jalan utama Kabupaten Bogor dan Kabupaten Sukabumi tersebut.
“Jika melihat kondisi saat ini, sudah seharusnya pihak terkait segera melakukan penanganan di lokasi. Karena jika dibiarkan dapat mengancam keselamatan pengguna jalan,” paparnya saat itu.
Mantan Kepala Desa Ciherang Pondok dua periode itupun meminta penanggulangan di lokasi dilakukan lebih maksimal. Karena kata dia sebelumnya lokasi yang sempat tergerus longsor beberapa tahun lalu itu, pernah diperbaiki.
Artinya, kata dia, longsor kembali terjadi bisa disebabkan karena sejumlah faktor, baik kondisi cuaca, bahkan mungkin karena pengerjaannya saat itu tidak maksimal.
“Nah persoalannya sekarang kan jalan sudah mulai retak lagi, artinya perbaikan yang dulu dilakukan bisa jadi kurang maksimal. Jadi harus segera diantisipasi, sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan,”tuturnya.
Lebih lanjut, ia pun mempertanyakan kualitas perbaikan jalan tersebut yang kembali mengalami retak dan amblas. Menurutnya, kika saja kajian dilakukan secara rapi dan matang, seharusnya tidak terjadi keretakan, apalagi jalan sampai miring dan menggantung seperti saat ini.
“Saya sebagai pengguna jalan, berharap perbaikan nanti benar benar dikerjakan secara maksimal dan profesional. Jadi tolong pihak terkait, jangan main – main dengan fasilitas publik seperti ini. Karena jika terjadi sesuatu, risikonya juga tidak main – main. Ini menyangkut keselamatan pengguna jalan,” tegasnya.
Jepri kembali menegaskan, jika melihat kondisi saat ini, sudah seharusnya Dinas atau Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) segara melakukan perbaikan.
“Ya harus segera dong, mau tunggu apalagi, jalan itu harus ditangani secepat mungkin. Apalagi yang saya tahu, pemasangan police line atau batas jalan sudah dilakukan sejak lima bulan lalu. Artinya kenapa tidak sejak saat itu, atau tak lama setelah diketahui terjadi kerusakan,” cetus mantan Ketua APDESI Kabupaten Bogor itu.(asz)
Tags: Jembatan Cikereteg
-
Merasa Telah Tempuh Perizinan, Pemilik Resto Puncak Asri Merasa Diperlakukan Tidak Adil Oleh Pemkab Bogor
-
PWI Kabupaten Bogor Laksanakan Upacara HUT RI ke-79
-
PWI Kota Bogor Sehatkan Wartawan Lewat Program Jumat Sehat
-
Berto Tumpal Harianja : Kejanggalan Putusan PN Cibinong Harus Diusut